Denpasar - Enam orang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Denpasar, Bali berkomplot melakukan aksi begal. Dalam setiap aksinya mereka tak segan-segan melakukan kekerasan kepada korbannya. Keenam pelaku masing-masing berinisial ART (19), DD (19), KSA (15), PTLD (13), MDSW (15) dan GDCSF (17) yang juga seorang residivis.
Enam pelaku itu kini telah ditangkap oleh Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar, Bali. Mereka ditangkap usai melakukan aksi begal kepada seorang pemuda bernama Jefriyanto (20).
Keenam pelajar tersebeut melakukan aksi begal terhadap Jefriyanto pada Sabtu (2/10) sekitar pukul 03.00 WITA. Jefriyanto dibegal para pelaku di Jalan Gunung Talang VI C nomor 12 Denpasar, Bali.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, korban Jefriyanto dianiaya para pelaku menggunakan tangan kosong dan juga menggunakan double stick.
"Korban dipukul juga menggunakan double stick hingga korban mengalami luka pada kepalanya," kata Jansen kepada awak media di Mapolresta Denpasar, Senin (11/10) sore.
Jansen menjelaskan bahwa dalam melakukan aksinya para pelaku berpura-pura menjual obat kuat. Mereka menjajakannya di media sosial Michat. Pada Sabtu (2/10) dini hari korban memesan obat kepada para pelaku. Korban dan para pelaku sepakat untuk bertemu di jalan Gunung Talang VI. C nomor 12 Denpasar, Bali.
Sesampainya korban di tempat kejadian perkara (TKP), ia pun bertemu dengan para pelaku. Kemudian saat korban ingin membayar dan mengeluarkan dompetnya, para pelaku langsung merampas. Tak hanya itu, mereka juga mengambil telepon genggam milik korban.
"Korban dianiaya dan dirampas dompet berisi uang Rp3 juta dan satu unit HP. Setelah itu mereka langsung kabur pakai sepeda motor," ujar Jansen.
Atas kejadian itu, korban lalu melapor ke Mapoolresta Denpasar dan kemudian polisi melakukan penyelidikan. Pada Kamis (7/10) pihak kepolisian mendapatkan informasi bahwa para pelaku kerap berkumpul di daerah Buana Kubu, Tegal Harum, Denpasar, Bali. Dari informasi tersebut aparat langsung melakukan penggerebekan dan berhasil mengamankan enam pelaku.
Saat diinterogasi, para pelaku ternyata sudah melakukan aksi begal dengan modus yang sama di 13 lokasi di Kota Denpasar. Para pelaku telah melakukan aksinya sejak awal 2021.
"Mereka beraksi di 13 TKP, mulai di Jalan Bikini Denpasar sebanyak 3 kali, Jalan Mahendradata gang Akasia, Denpasar sebanyak 4 kali, di Jalan Gunung Talang Denpasar sebanyak 5 kali, di Jalan Pura Demak Denpasar sebanyak 1 kali. Kami sudah memanggil para orang tua mereka," tambah Jansen.
Para pelaku mengaku uang dari hasil begal tersebut digunakan untuk berfoya-foya. Mereka membeli minuman keras hingga rokok.
"Mereka masih pelajar aktif. Kami imbau orang tua di luar sana untuk tidak terlalu membebaskan anak-anak mereka dalam pergaulan," pungkas Jansen. Kini keenam pelaku meringkuk di sel tahanan Mapolresta Denpasar untuk diproses lebih lanjut. (Alfani/prs)
Load more