Kegiatan webinar ini menjadi penutup rangkaian peringatan BIK Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pegadaian. Secara resmi, peringatan BIK Tahun 2021 ditutup langsung Direktur Utama PT Pegadaian Kuswiyoto. Ia menyampaikan bahwa Pegadaian rutin melaksanakan kegiatan edukasi keuangan seperti ini tak terbatas pada peringatan Bulan BIK saja.
“Sebagai salah satu lembaga keuangan, Pegadaian terus berkomitmen membuka akses layanan keuangan seluas-luasnya kepada masyarakat, terutama bagi kelompok rentan ekonomi seperti Penyandang Disabiltas. Hal ini sejalan dengan Visi Pegadaian, yaitu “Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan Sebagai Agen Inklusi Keuangan Pilihan Utama Masyarakat”, terang Kuswiyoto dalam sambutan penutupnya.
Webinar yang dihadiri oleh setidaknya 3.000 Penyandang Disabilitas yang tersebar di seluruh Indonesia ini menghadirkan Direktur Sumber Daya Manusia PT Pegadaian Ridwan Arbiansyah dan Womenpreneur Disability Nicky Claraentia Pratiwi sebagai narasumber.
Berlangsung selama lebih kurang dua jam, webinar ini membahas topik seputar pengelolaan keuangan, investasi, hingga peran dan kontribusi Penyandang Disabilitas dalam aspek ekonomi.
Ridwan Arbiansyah menegaskan komitmen Pegadaian untuk terus meningkatkan keterlibatan Penyandang Disabilitas pada perseroan dengan mengacu pada empat Prinsip Inklusi Disabilitas yaitu awareness, accesibility, support, dan engangement.
“Hingga saat ini terdapat 46 Karyawan Penyandang Disabilitas di Pegadaian dengan target minimal sebanyak 307 Karyawan pada Tahun 2024 atau sebanyak 2% dari total Karyawan yang ada. Hal ini mengacu pada Undang - Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang mengatur adanya kewajiban bagi pemerintah, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), untuk mempekerjakan Penyandang Disabilitas setidaknya 2% dari total pegawai’’, jelas Ridwan.
Lebih lanjut, Ridwan menyampaikan bagaimana keterlibatan Karyawan Disabilitas berpengaruh secara positif terhadap peningkatan pelayanan dan peningkatan bisnis yang mengakomodir nasabah disabilitas. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada meningkatnya akses terhadap produk dan layanan keuangan bagi kelompok Penyandang Disabilitas.
Load more