Pencurian Kotak Amal Masjid di Kulon Progo Terekam CCTV, Pelaku Beraksi Hanya Tiga Menit

Kulon Progo, DIY - Aksi pencurian kotak amal di Masjid At-Taqwa di Kalurahan Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, terekam kamera pengawas atau CCTV. Dalam rekaman tersebut, terlihat hanya dalam waktu 3 menit pelaku berhasil menggasak seluruh isi kotak amal dengan cara merusak kunci. 

Dalam rekaman CCTV terlihat pelaku pencurian mondar-mandir di masjid dan memastikan kondisi aman. Setelah memastikan kondisi aman pelaku mematikan salah satu lampu di Masjid dan mendekati kontak amal yang diletakkan di halaman depan masjid.

Ketua Takmir Masjid At-Taqwa Kusbiyanto mengatakan, total uang diambil pencuri berkisar Rp900 Ribu.

"Per minggu di dalam kotak infak itu ada sekitar Rp600-900 ribu. Jadi perkiraan segitu yang hilang" Ujar Kusbiyanto

"Kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi mengingat lokasinya yang sangat strategis, dekat dengan pasar, bahkan sudah sampai 7 kali. Karena itu kami harap kejadian serupa tak terulang kembali" lanjut Kusbiyanto

Aksi pencurian itu terjadi pukul 01.00 WIB Jumat dini hari (26/11/2021), berdasarkan waktu yang tertera dalam CCTV. Namun baru diketahui oleh pihak takmir saat memasuki waktu adzan Shubuh sekitar pukul 04.30 WIB. Akibat kejadian uang Rp 900 ribu raib digondol maling. 

Pelaku dalam rekaman CCTV tersebut diketahui memiliki ciri-ciri mengenakan jaket warna hitam kombinasi orange dan celana panjang coklat itu merusak kunci kotak dan menggasak seluruh uang dalam kotak amal. 

Sementara itu Panit 1 Opsnal Unit Reskrim Polsek Wates, Ipda Triyono membenarkan adanya kasus pencurian kotak amal di Masjid At-Taqwa. Pihaknya  telah mengantongi ciri-ciri pelaku untuk selanjutnya akan dilakukan penyelidikan. 

"Ciri-ciri yang diperoleh dari CCTV yaitu pelaku kurang lebih tinggi badan sekitar 165-170 cm, menggunakan jaket orange kombinasi hitam, menggunakan masker, postur tubuh keliatan gemuk," kata Ipda Triyono . 

"Kami akan melakukan penyelidikan terhadap perkara tersebut, guna menemukan dan menangkap pelaku untuk diproses hukum. Kami juga akan koordinasi dengan ketua lingkungan setempat, mungkin dukuh atau perangkat dusun untuk ikut berpatisipasi aktif menggalakkan giat kamplingnya," tutup Triyono. (Ari Wibowo/Buz)