Jakarta - Ada beberapa simulasi survei yang dilakukan oleh Parameter Strategi Indonesia, jika digabungkan dengan beberapa pasangan Capres-Cawapres, khususnya di Koalisi Indonesia Maju.
Menurut peneliti utama Parameter Strategi Indonesia, Tri Yudha Haryanto, bahwa beberapa simulasi pasangan mencuat jelang pendaftaran Pasangan Capres-Cawapres Pilpres 2024.
Menariknya, dari beberapa pasangan Koalisi Indonesia Maju yang saat ini belum juga mengumumkan Cawapresnya, salah satu nama yang mencuat ke permukaan adalah Yusril Ihza Mahendra sebagai pendamping Prabowo pada pilpres 2024.
"Nama nama cawapres potensial juga hadirkan kejutan baru di Koalisi Indonesia Maju (KIM) yaitu Yusril Ihza Mahendra muncul sebagai teknokrat dan paling berpengalaman dalam pemerintah dan dekat dengan Umat Muslim," ujar Haryanto saat paparan hasil survei nasional dengan tema "Kunci Elektoral Suara Cawapres Potensial Koalisi Indonesia Maju" di Jakarta Selatan (15/10/2023).
Survei yang dilakukan oleh Parameter Strategi Indonesia dilakukan dalam kurun waktu 1-7 Oktober 2023 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Berdasarkan temuan survei, Cawapres Prabowo yang dekat dengan Umat Muslim, yaitu : Yusril Ihza Mahendra 19,6 %, Erick Thohir 17,4 %, Yenny Wahid 14,8 %, Gibran Rakabuming Raka 10,7 %, Airlangga Hartarto 8,3 %, Agus Harimurti Yudhoyono 4,8 %, Tidak Tahu / Tidak memilih 24,4%.
Selain itu, nama Yusril Ihza Mahendra muncul dalam beberapa kategori yang disimulasikan oleh Parameter Strategi Indonesia ini. Jika dilihat dari kategori ketatanegaraan, kemampuan memberikan keadilan pada rakyat, dan kemampuan meraup suara golongan muslim, nama Yusril dominan unggul signifikan di urutan pertama dibandingkan kandidat cawapres Prabowo lainnya.
Bacawapres Prabowo dekat dengan pemilih Muhammadiyah, Yusril Ihza Mahendra 18,4 %, Erick Thohir 14,6 % dan Gibran Rakabuming Raka 10,8 %.
Load more