Jakarta, tvOnenews.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memerintahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta untuk memberikan pengertian dengan jelas terkait nyamuk berbakteri Wolbachia.
Hal ini tindak lanjut dari berita simpang siur di media sosial terkait nyamuk berbakteri Wolbachia.
"Untuk dinas kesehatan memberi informasi terkait dengan yang sekarang marak disampaikan oleh masyarakat terkait dengan nyamuk," jelas dia, di Jakarta Timur, Jumat (24/11/2023).
"Tolong dijelaskan dengan benar pengertian-pengertian itu, sehingga tidak viral di media sosial dan tidak salah paham," sambung dia.
Lebih lanjut, Heru pun memerintahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati untuk memberikan keterangan resmi pada sore hari ini di Balai Kota DKI Jakarta.
"Nanti mungkin Bu Kepala Dinkes bisa menyampaikan pada kesempatan tertentu atau hari Jumat sore ini karena saya lihat di media banyak pertanyaan-pertanyaan itu terhadap nyamuk," tandas dia.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono
Sebelumnya, Peneliti Pusat Kedokteran Tropis UGM, dr Riris Andono Ahmad menuturkan bahwa The Vector Control Advisory Group (VCAG) telah meninjau bukti-bukti efek positif dari nyamuk berbakteri Wolbachia.
VCAG sendiri adalah tim yang didirikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni sekumpulan ilmuwan top global yang memiliki keahlian di bidang vektor.
"Setelah melihat bukti-bukti yang ada, mereka sampai pada kesimpulan bahwa sudah ada bukti bahwa Wolbachia wMel (dari inang lalat buah) menunjukkan ada dampak kesehatan masyarakat terhadap dengue," ujarnya, saat media briefing daring bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pada Senin (20/11/2023).
VCAG pun merekomendasikan agar WHO melakukan pengembangan pedoman untuk rekomendasi intervensi.
"Panel ini (VCAG) juga mengakui bahwa baru kali ini mereka menemukan ada hal yang menjanjikan dan nilai positif karena adanya dampak kesehatan masyarakat dari intervensi pengendalian vektor yang baru," tandas dia. (agr/chm)
Load more