Nekad Terobos Palang Perlintasan Kereta Api Hingga Tertabrak, Sopir: Baru Satu Teko Minum Tuak

Medan, Sumut - Insiden kecelakaan maut angkutan umum (Angkot) yang tertabrak kereta api, akibat ulah sang sopir Karto Manalu (43), warga Jalan Batang Kuis, Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang yang nekat menerobos palang perlintasan kereta api, dirilis Kasat Lantas Polrestabes Medan, Minggu (5/12/2021).

Akibat kejadian itu sebanyak empat orang penumpang Angkot tewas dan enam orang lainnya luka-luka.

Saat ini sebanyak tiga korban tewas telah teridentifikasi, namun satu orang lainnya masih belum diketahui identitasnya. Hal tersebut diduga karena identitas korban yang berada di dalam dompetnya hilang di lokasi kejadian.

Kecelakaan antara kereta api penumpang dengan angkutan umum tersebut terjadi di Jalan Sekip, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan pada Sabtu (4/12/2021).

“Tiga orang korban tewas telah teridentifikasi, satu lagi belum diketahui dan sekarang berada di RS. Bhayangkara Medan,” ungkap Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Sonny Siregar.

Ketiga jenazah tersebut sudah dibawa oleh keluarganya masing-masing, di antaranya Asma Nur (42), warga Jalan Karya, Kecamatan Medan Barat dan anaknya Faida Naila Harahap serta Batara Arengga Nasution (38), warga Jalan Kayu Putih, Rusunawa, Kecamatan Medan Marelan.

Sedangkan enam penumpang lainnya yang menjadi korban luka adalah Novita Elisabeth Aruan (22) warga Jalan Kuali, Kelurahan Sei Putih Medan, Farida Ratnawaty (62) warga Jalan Jendral Ahmad Yani Medan, Lindawati (38) warga Jalan Gereja Gang Aman, Kecamatan Medan Barat, Bayu Sulaiman (24) warga Jalan Pasar Pipa Medan, Eni Sureni Br Tarigan (18) warga Medan, dan Putri Sefyan (19) warga Jalan Karya Lingkungan II, Gang Karang Sari Medan.

"Enam korban luka tengah mendapat perawatan medis di RS. Royal Prima Medan," ujar Sony.

Karto Manalu "baru seteko minum tuak"

Karto Manalu yang merupakan sopir angkutan umum Mini Wampu 123 itu saat ini sudah ditahan di Satlantas Polrestabes Medan. Pemeriksaan terhadapnya pun masih dilakukan penyidik. 

Sementara itu Karto yang sempat ditanya awak media saat diamankan pihak kepolisian mengaku baru saja meminum tuak. 

"Baru seteko, memang sebelumnya aku minum tapi minum tuak nya bg,” kata Karto.

Insiden ini pun menjadi peringatan keras bagi para pengemudi angkutan umum yang lebih mementingkan target jumlah trip mengangkut sewa dibanding mengedepankan keselamatan para penumpang. (Yoga/Nof)