Nagan Raya, Aceh - Sebanyak 289 orang warga Nagan Raya, Provinsi Aceh menjadi korban penipuan calo pekerja bodong, akibatnya milyaran rupiah berhasil dibawa kabur para pelaku yang mengaku dari perusahaan Tiongkok.
"Awalnya kami mendapat informasi bahwa perusahaan PLTU 3-4 sedang membutuhkan tenaga kerja melalui PT. Tanxhia Pinxhiang Co, Ltd asal Tiongkok, setelah mendaftar perusahaan tersebut meminta uang, agar bisa mendapatkan posisi yang diinginkan, kami juga sempat mengikuti wawancara di sebuh hotel di meulaboh,” jelas ade.
Awalnya mereka tidak menduga akan menjadi korban penipuan, setelah masa wawacara selesai dan menuggu hasil, mereka didatangi oleh pihak hotel kalau sewa hotel lokasi tes wawancara tersebut belum dibayar oleh pihak penyelenggara.
"Kami baru sadar kalau kami telah ditipu saat pihak hotel meminta tagihan hotel, sebab pihak penyelenggara sudah kabur,” jelas Ade.
Ade juga menambahkan pada waktu itu, menyerahkan Rp15 juta kepada salah seorang utusan atau calo perusahaan, uang tersebut didapatkan dengan menguras tabungan ditambah pinjaman dari rekannya, dengan harapan ia bisa menduduki posisi bidang informatika (IT) di perusahaan tersebut.
"saya sangat terpukul dan gak tau harus gimana, tabungan saya sudah habis dan kini saya harus membayar utang pada orang lain, karena saya telah memberikan 15 juta kepada pelaku yang diambil dari tabungan dan ditambah pinjaman dari orang lain," keluhnya.
Bukan hanya Ade, ratusan masyarakat di Kabupaten Nagan Raya, ikut mengambil bagian agar bisa memiliki pekerjaan dengan besaran gaji yang cukup membuat para pencari kerja tertarik itu. Sayangnya, hal itu hanyalah 'Angin Segar' yang menjebak. Mereka pun harus menanggung kerugian karena program rekrutmen dan perusahaannya itu fiktif alias tak ada.
“Ada empat orang yang terlibat sebagai otak dalam perekrutan tersebut, mereka mengaku dari perusahaan Tanxhia Pinxhiang Co, Ltd asal tiongkok. Saya daftar bulan 7 langsung menyerahkan uang, bulan 8 interview. Padahal hari Senin tanggal 29 bulan 11 saya seharusnya teken kontrak kerja. Tapi, pada tanggal 27 mereka (Perekrut) lari,” jelas Ade saat ditemui tvonenewes.com(6/12/2021).
Perusahaan Tanxhia Pinxhiang Co, Ltd, kata Ade, memulai rekrutmen tenaga kerja sejak April hingga November 2021. Total tahap rekrut yang dibuka sebanyak 8 gelombang. Dengan jumlah peminat mencapai 289 orang yang terdata melalui aplikasi Whatsapp. Bahkan ada puluhan orang lainnya yang tidak terdata oleh mereka karena tidak menggunakan smartphone.
Masing-masing mereka, menyerahkan paling sedikit Rp3 juta untuk posisi sebagai buruh, kemudian Rp10 juta hingga Rp15 juta untuk posisi staff administrasi. Sementara untuk posisi selevel Kepala Bidang mereka harus menyiapkan uang sebesar Rp20 juta.
“Kalau yang Rp20 juta hanya beberapa orang saja, yang banyak untuk buruh di gudang dan staff kantor, kalau diakumulasikan total uang semuanya yang diserahkan kepada perekrut mencapai tiga milyar rupiah. Sedihnya warga mendapat uang itu dengan susah payah, ada yang berhutang, jual anak sapi dan menggadaikan emas,” terang Ade.
Mereka yang melakukan perekrutan atas nama perusahaan Tanxhia Pinxhiang Co, Ltd, berjumlah empat orang, yakni W (28), N (25), DF (27) dan M (25). Tercatat sebagai warga Kecamatan Suka Makmur, Nagan Raya. Bahkan, para korban menjalani interview yang digelar di Hotel Meuligoe, Meulaboh, Aceh Barat.
Karena tak ada kejelasan pasti, para korban terduga penipuan berkedok rekrutmen tenaga kerja itu, telah membuat laporan di Polres Nagan Raya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Nagan Raya Akp Mahcfud mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari sejumlah warga setempat yang menjadi korban penipuan pekerjaan bodong itu.
Hingga saat ini pihak Polres Nagan Raya Aceh, sedang melakukan penyidikan dan memburu para pelaku yang telah dilaporkan para korban.
”Kasus sudah diterima pelaporannya dan sedang dilakukan pengambilan keterangan para pelapor dan para pelaku juga dalam pemburuan,” tegas Mahcfud. (Chaidir Azhar/Nof)
Load more