Ia mencontohkan salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan olahraga. Dengan begitu, pemuda bisa melepaskan diri dari kesibukan dan tekanan lainnya.
“Selain memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, olahraga juga merupakan aktivitas manusia yang dimungkinkan oleh waktu luang. Untuk dapat menjalankan olahraga secara maksimal dan konsisten, siapapun mesti bisa untuk sementara waktu melepaskan diri dari kesibukan yang mengikat,” ungkap Syarif.
Kemudian, pemuda juga perlu meluangkan waktu untuk beriwsata. Dengan berwisata, kita melepaskan diri dari kesibukan.
“Demikian halnya dalam menikmati turisme atau pariwisata. Menurut Oxford English Dictionary, pariwisata diartikan sebagai bepergian untuk kesenangan atau bepergian yang menghasilkan keuntungan komersial bagi lokasi atau penyelenggara turisme,” katanya.
“Dalam arti yang pertama, pariwisata erat kaitannya dengan bepergian dalam waktu luang. Untuk menikmati pariwisata, agak sulit jika seseorang berada dalam kesibukan,” sambungnya.
Kemudian, olahrga dan pariwisata diikat dalam satu konsep yakni bermain.
“Waktu luang, olahraga, dan pariwisata dapat diikat dalam satu konsep yakni bermain. Menurut Roger Caillois, olahraga dapat dilihat sebagai agon dan pariwisata dapat dipahami sebagai ilinx dalam artian membuat pengunjung mengalami realitas yang lain. Meski berbeda secara jenis permainan, kedua kegiatan tersebut sama-sama perwujudan dari manusia sebagai homo ludens, yang dengan demikian menjadi penanda penting dalam gerak kebudayaan,” pungkasnya. (raa)
Load more