Jakarta, tvOnenews.com - Terapi non bedah, Orthokeratology (Ortho-K) merupakan salah satu solusi komprehensif yang tidak hanya memperbaiki penglihatan, tetapi juga mencegah progresi miopia (rabun jauh) secara efektif.
"Miopia bukan sekadar kondisi mata yang memerlukan kacamata. Ini adalah kondisi progresif yang harus ditangani sejak awal agar tidak berkembang menjadi miopia tinggi dengan risiko komplikasi serius," kata Ketua Contact Lens Service JEC Eye Hospitals and Clinics Dr. Tri Rahayu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Terapi Ortho-K merupakan terapi non-bedah yang menggunakan lensa kontak khusus saat tidur untuk mengoreksi bentuk kornea, sehingga penglihatan di siang hari menjadi jelas tanpa perlu kacamata.
Menurutnya, kecepatan pertambahan minus sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan faktor genetik. Kurangnya paparan sinar matahari alami, terlalu banyak waktu di dalam ruangan, serta riwayat keluarga dengan miopia menjadi faktor risiko utama.
“Dalam situasi pascapandemi, kami melihat peningkatan tajam jumlah anak dengan miopia, terutama karena perubahan pola aktivitas harian yang didominasi layar digital," ujarnya.
Disebutkan, data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi disabilitas penglihatan pada penduduk Indonesia berusia di atas 1 tahun mencapai 0,4 persen, sementara proporsi penggunaan alat bantu lihat seperti kacamata masih tergolong rendah, yakni hanya 11,9 persen.
Rendahnya tingkat koreksi penglihatan ini menjadi sinyal bahwa masih banyak masyarakat, khususnya anak-anak, yang belum mendapatkan akses layanan mata secara memadai. Miopia menjadi salah satu gangguan penglihatan yang paling banyak ditemukan.
Load more