Melihat hasil demikian, maka popularitas Ganjar diyakini meredup bila disandingkan dengan Prabowo. Begitupun dengan wakil presiden, popularitas Mahfud MD sebagai calon wakil presiden diketahui masih bagus usai 2019 lalu.
Sementara dalam responnya, peserta Musra Yogyakarta menyebutkan ada tiga poin yang menjadi pertimbangannya, yaitu para peserta mendiskusikan masalah-masalah kebangsaan dan harapan-harapan program pemerintah, serta dukungan terhadap tokoh-tokoh yang layak menjadi calon presiden dan calon wakil presiden.
“Selain itu ada isu-isu yang cukup mencuat dibicarakan adalah terkait dengan persoalan kesejahteraan, isu-isu yang cukup hangat mengingat Yogyakarta adalah provinsi yang dikategorikan termiskin di pulau Jawa. Sebagian warga menyoroti juga isu keamanan warga terkait dengan berbagai peristiwa kenakalan remaja dengan kekerasan,” tambahnya.
Karena untuk menampung aspirasi warga Musra memfasilitasi e-voting atas agenda kebangsaan masa depan, program-program prioritas harapan rakyat, dan Kriteria/Karakter calon pemimpin bangsa.
Sementara terpilihnya lima calon presiden dan wakil tidak lepas dari peserta Musra Yogyakarta lebih mendambakan pemimpin bangsa yang berani, tegas, dan berwibawa.
“Setelah itu, jujur dan bersih dan merakyat merupakan karakter yang beriringan tidak terpaut jauh. Berakhlak baik diikuti dengan berpendidikan dan professional terlihat mencerminkan harapan atas adanya pemerintahan yang kompeten dan bersih di Yogyakarta,” tambahnya.
Terlepas itu, mereka juga mengharapkan pemimpin lainnya yang memiliki karakter berpengalaman dan dermawan adalah yang paling tidak diperhatikan peserta Musra Yogyakarta. (put)
Load more