"Serangan Hamas yang disebut dengan Badai Al Aqsa ini adalah respons Hamas terhadap ketidakadilan. Dari sekian pemimpin dunia pada September 2023 kemarin yang berbicara terkait Palestina itu hanya beberapa negara termasuk di antaranya Indonesia, yang lain bungkam," katanya kepada tvOne beberapa waktu lalu.
Faktor lain menurut Abdul yang menyebabkan pecah konflik adalah perdamaian yang dibangun oleh masyarakat internasonal terkait konflik Israel-Palestina agar bisa berhenti terus digagalkan oleh Israel.
"Pada saat yang bersamaan, pendudukan ilegal yang dilakukan pemerintah Israel terus berlangsung (di wilayah konflik)," katanya.
Kemudian faktor berikutnya adalah ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap warga di sekitar wilayah selatan Palestina.
Lebih lanjut Abdul mengatakan sejak Jalur Gaza diblokade Israel pada 2007 sampai hari ini sudah ada warga sipil Palestina 7000 lebih warga Palestina yang meninggal dunia.
"Kalau dihitung dari 2008 sudah ada 6.407 warga Palestina yang meninggal. Sementara Israel sejak blokade Gaza 2007 sampai hari ini baru 308 jiwa," ungkapnya.
Dari 6.407 jiwa masyarakat Palestina yang tewas, 80 persennya merupakan warga sipil.
"Sebaliknya dari 308 jiwa yang tewas dari pihak Israel, 90 persennya adalah tentara," tambahnya.
Load more