Sementara itu, CEO Grup Telekomunikasi Palestina Abdel Majeed Melhem mengatakan kepada Anadolu bahwa perusahaan-perusahaan komunikasi di Gaza menggunakan berbagai sumber energi untuk mengoperasikan pertukaran dan menara-menara mereka.
“Sumber energi utama, yaitu saluran listrik langsung dari Perusahaan Listrik Gaza yang tidak aktif selama sebulan karena kehabisan bahan bakar, dilengkapi dengan energi matahari jika terjadi gangguan,” kata Melhem.
“Jika tenaga matahari gagal, daya akan secara otomatis dialihkan ke generator listrik yang digerakkan oleh bahan bakar. Jika generator kehabisan bahan bakar, daya akan secara otomatis dialihkan ke baterai penyimpan energi (UPS)."
“Pada Rabu depan, kami memperkirakan aktivasi otomatis baterai penyimpanan energi di stasiun-stasiun komunikasi dan pertukaran di Gaza, yang memiliki energi yang cukup untuk 24 jam, menyusul habisnya opsi energi lainnya,” kata dia. (ant)
Load more