Seruan Putin
Setelah berminggu-minggu peringatan dari para pemimpin Barat, Putin melancarkan invasi tiga arah ke Ukraina dari Utara, Timur dan Selatan pada Kamis, dalam serangan yang mengancam akan menjungkirbalikkan tatanan Eropa pasca-Perang Dingin.
"Saya sekali lagi mengimbau personel militer angkatan bersenjata Ukraina: jangan biarkan neo-Nazi dan (nasionalis radikal Ukraina) menggunakan anak-anak, istri, dan orang tua Anda sebagai tameng manusia," kata Putin pada pertemuan yang disiarkan televisi dengan Dewan Keamanan Rusia.
"Rebut kekuasaan dengan tangan sendiri."
Putin telah menyebut kebutuhan untuk "mendenazifikasi" kepemimpinan Ukraina sebagai salah satu alasan utamanya untuk invasi, menuduhnya melakukan genosida terhadap penutur bahasa Rusia di Ukraina Timur. Kyiv dan sekutu Baratnya menolak tuduhan itu sebagai propaganda tak berdasar.
Ukraina sangat antusias memilih kemerdekaan saat jatuhnya Uni Soviet dan Kyiv berharap untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa - aspirasi yang membuat marah Moskow.
Putin mengatakan Ukraina, negara demokratis berpenduduk 44 juta orang, adalah negara tidak sah yang dibentuk dari Rusia. Pandangan Putin ini dinilai Ukraina bertujuan untuk menghapus lebih dari seribu tahun sejarah mereka.
'Siap bicara'
Negara-negara Barat telah mengumumkan rentetan sanksi terhadap Rusia, termasuk memasukkan bank-bank mereka ke daftar hitam dan melarang ekspor teknologi. Tetapi mereka tak memaksanya keluar dari sistem SWIFT untuk pembayaran bank internasional.
Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Putin, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov. Uni Eropa dan Inggris sebelumnya membekukan aset apa pun yang dimiliki Putin dan Lavrov di wilayah mereka. Kanada mengambil langkah serupa.
Load more