Jakarta - Rusia mengatakan pasukannya dan sekutu telah menguasai wilayah timur Ukraina, Luhansk. Hal ini terjadi usai merebut Lysychansk. Namun, pihak Ukraina belum memberi komentar apa pun setelah terjadi pertempuran sengit di sana, Minggu (3/7/2022).
Dilansir dari Channelnewsasia, pada Minggu (3/7/2022), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memberi tahu Presiden Vladmir Putin bahwa Luhansk telah 'dibebaskan'. Sebelumnya Rusia juga telah merebut desa-desa di sekitar Lysychansk.
Militer Ukraina tidak segera memberikan komentar. Pejabat Ukraina, yang mengatakan "dibebaskan" wilayah Ukraina adalah propaganda perang Rusia, telah melaporkan rentetan artileri yang intens di daerah pemukiman.
"Ukraina kemungkinan melakukan penarikan pasukan dengan sengaja dari Lysychansk, yang mengakibatkan perebutan kota oleh Rusia pada 2 Juli," dikutip dari analisis Institute for the Study of War, Washington, pada Minggu (3/7/2022).
Penilaian tersebut berdasarkan rekaman yang memperlihatkan pasukan Rusia dapat berjalan santai di lingkungan utara dan timur Lysychansk, hal ini disimpulkan tidak ada pasukan Ukraina yang tersisa. Rekaman itu diposting di media sosial dan geolocated yang menunjukkan lokasi diambil.
"Rusia memperkuat posisi mereka di daerah Lysychansk, kota ini terbakar," tulis Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai di aplikasi Telegram sebelum Rusia mengumumkan kemajuannya.
"Mereka menyerang kota dengan taktik brutal yang tak bisa dijelaskan."
Ribuan warga sipil telah tewas dan kota-kota hancur sejak Rusia menginvasi Ukraina. Kyiv menuduh Moskow sengaja menargetkan warga sipil. Moskow membantahnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengunjung Ukraina dan Rusia pada tengah pekan lalu. Presiden menegaskan bahwa penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan dan juga ruang-ruang dialog terus dibuka.
“Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut,” ucap Presiden Jokowi. (gan/ebs)
Load more