Gunung Merapi Dalam Sepekan, Aktivitas Vulkanik Masih Tinggi Berupa Erupsi Efusif

Yogyakarta, DIY - Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, merilis aktivitas Gunung Merapi selama sepekan dari tanggal 8 hingga 14 Oktober 2021. Guguran lava teramati sebanyak 41 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 m. 

Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah dan tinggi 300 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 12 Oktober 2021 pukul 06.00 WIB. 

Dari analisis morfologi dari Stasiun Kamera  Merbabu, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 teramati ketinggian kubah lava barat daya berkurang ± 2 m dan penambahan ketinggian kubah lava tengah sekitar ± 4 m. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.609.000 m3 dan kubah  tengah sebesar 2.927.000 m3 

Pada sepekan ini, Merapi mengalami kegempaan sebanyak 1 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 133 kali gempa low frekuensi (LF), 1.465 kali gempa fase banyak (MP), 1.123 kali gempa guguran (RF), 167 kali gempa hembusan (DG), dan 11 kali gempa tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dari minggu lalu. 

Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 berkisar pada jarak 4.030,681 m hingga 4.030,696 m; dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.845,299 m hingga 3.845,310 m. 

Baseline GPS Klatakan – Plawangan berkisar pada 6.164,04 m hingga 6.164,06 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. 

Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 18 mm/jam selama 30 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 8 Oktober 2021. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.