Semarang, 11/6 – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Peninjauan vaksinasi massal itu masuk dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Jateng.
Sebanyak seribu orang yang terdiri dari pelayan publik dan pekerja di pelabuhan bakal mendapat vaksin Covid-19 hari ini.
“Kita tahu bersama bahwa aktivitas dan interaksi antarorang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Provinsi Jawa Tengah ini sangat sangat tinggi. Mulai dari aktivitas bongkar muat, kemudian pergerakan kapal, pergerakan penumpang, aktivitas petugas-petugas yang ada di pelabuhan semuanya sangat tinggi,” kata Presiden yang didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Jokowi juga menargetkan, empat ribu pekerja di Pelabuhan Tanjung Emas bisa divaksin selama sepekan ini.
“Oleh sebab itu pada siang hari ini kita melakukan vaksinasi sebanyak seribu orang yang kita targetkan nanti satu minggu ini empat ribu,” sambungnya.
Presiden berharap percepatan vaksinasi bisa membuat kekebalan komunal (herd immunity) segera tercapai sehingga mampu melindungi masyarakat dari penyebaran virus SARS-CoV-2.
“Kita harapkan adanya percepatan vaksinasi ini bisa melindungi para petugas, para pelayan publik, para pekerja di Pelabuhan Tanjung Emas, bisa segera menjadi kekebalan komunal—herd immunity—dan kita berharap semua penyebaran Covid-19 bisa kita hambat dan kita hilangkan,” tutup Presiden.
Sebelumnya pada Kamis (10/6) Jokowi juga meninjau vaksinasi massal yang berlangsung di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, serta Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara.
Vaksinasi di Terminal Kampung Rambutan akan berlangsung selama 12 hari dengan sasaran vaksinasi sebanyak 5.000 orang. Vaksinasi massal di Pelabuhan Tanjung Priok sendiri direncanakan akan dilangsungkan selama 10 hari dengan sasaran total sebanyak 10.000 orang. Sementara sasaran peserta vaksinasi di Pelabuhan Sunda Kelapa secara keseluruhan berjumlah 3.000 hingga 4.000 orang. (act/laras)
Load more