LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi percobaan perkosaan.
Sumber :
  • tim tvOne - viva

Gegara Belum Vaksin, Korban Perkosaan Ditolak Melapor ke Polisi

Seorang mahasiswi di Aceh Besar, yang mengaku jadi korban upaya pemerkosaan ditolak saat melaporkan peristiwa itu ke polisi karena belum divaksin Covid-19.

Selasa, 19 Oktober 2021 - 16:43 WIB

Aceh - Seorang mahasiswi di Aceh Besar, Aceh yang mengaku jadi korban upaya pemerkosaan ditolak saat melaporkan peristiwa itu ke Polresta Banda Aceh. Alasan polisi saat itu disebut karena perempuan tersebut belum divaksin Covid-19.

Kuasa hukum korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh, M. Qodrat yang mendampingi kasus itu membenarkan kliennya ditolak saat hendak melaporkan peristiwa pemerkosaan itu ke kantor polisi. Peristiwa penolakan itu terjadi kemarin Senin, 18 Oktober 2021. 

Pihaknya bersama korban mendatangi Polresta Banda Aceh. Namun petugas jaga di pintu melarang mereka untuk masuk apabila belum divaksin.

Hal yang sama juga terulang saat rombongan yang hendak melapor itu berada di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Banda Aceh. Di sana petugas juga tidak merespons mereka karena belum disuntik vaksin.

Baca Juga :

"Kalau tidak ada sertifikat vaksin tidak boleh masuk. Setelah di SPKT hal yang sama terulang yaitu jika belum ada sertifikat vaksin tidak bisa dibuat laporan," kata Qodrat sebagaimana dilansir viva.co.id, Selasa (19/10/2021).

Padahal, menurut Qodrat, korban memiliki riwayat penyakit yang mengharuskan dirinya tidak bisa sembarangan divaksin. Korban juga memiliki surat keterangan dari dokter bahwa tidak tidak boleh divaksin.

"Korban sudah bilang dia tidak bisa divaksin. Kemudian petugas di sana mengatakan harus ada surat keterangan, tapi di SKPT tetap menolak (membuat laporan)," kata dia lagi.

Usai ditolak di Polresta Banda Aceh, lantas LBH Banda Aceh dan korban ingin melaporkan ke Polda Aceh. Di sana, mereka diterima oleh petugas SPKT. Namun petugas di sana juga menolak menerbit surat tanda bukti lapor karena pelakunya tidak diketahui.

Padahal menurut Qodrat, Kepolisian tidak seharusnya menolak laporan karena alasan pelaku tidak diketahui. Sebab sudah kewajiban Kepolisian adalah menerima laporan dan melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku.

"Tindakan Polda Aceh menolak mengeluarkan STBL karena pelakunya tidak diketahui sangat kita sayangkan. Artinya polisi lah yang berhak mencari tahu," ucapnya.

Qodrat mengatakan, jika peristiwa itu tidak ditangani dengan cepat maka dipastikan pelaku akan melarikan diri atau keluar dari wilayah tersebut. Ia menduga pelakunya warga sekitar yang sudah mengetahui kondisi rumah korban.

Kasus itu bermula saat korban berada di rumah sendiri pada Minggu, 18 Oktober 2021 siang hari. Saat itu seorang pria mengetok pintu rumahnya. Ketika korban membuka pintu pelaku langsung membekap korban dan berupaya melakukan tindakan pemerkosaan.

Namun karena korban melawan dan berteriak tetangga korban dan ibunya yang saat itu kebetulan pulang dari pasar langsung mengecek rumah untuk memastikan kondisi korban.

Mengetahui aksinya terpergok, pelaku langsung melarikan diri. Kemudian korban dan orang tuanya melaporkan hal itu ke kepala dusun tempat tinggal korban.

Sementara itu Kabag Ops Polresta Banda Aceh AKP Iswahyudi membantah bahwa instansinya menolak laporan korban pemerkosaan gara-gara belum melakukan vaksinasi.

"Masyarakat yang akan melapor tetap kita arahkan ke penyidik. Tidak mungkin kita tidak menerima laporan, karena itu sudah tugas pokok kita sesuai undang-undang nomor 2 tahun 2002," kata Iswahyudi.

Ia menyebutkan bahwa memang ada masyarakat yang ingin membuat laporan ke Mapolresta Banda Aceh. Petugas piket kata Iswahyudi, kemudian menanyakan masyarakat tersebut apakah sudah melakukan vaksin atau belum.

"Jadi enggak serta-merta, polisi enggak mau terima laporan. Jadi berasumsinya macam-macam. Ibu itu langsung balik kanan (pas ditanya vaksin). Padahal solusinya masih ada," ungkap Iswahyudi. (viva/ito)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Kader Gerindra Jadi Alternatif Pendamping Khofifah Versi ARCI, jika Emil Dardak Ditunjuk Menteri

Kader Gerindra Jadi Alternatif Pendamping Khofifah Versi ARCI, jika Emil Dardak Ditunjuk Menteri

ARCI merilis peta terbaru elektabilitas sejumlah nama yang digadang-gadang maju di Pilgub Jatim 2024.
Jadi Titik Awal Biksu Jalani Ritual Thudong, Ternyata Semarang Punya Sejarah Penyebaran Agama Buddha di Indonesia

Jadi Titik Awal Biksu Jalani Ritual Thudong, Ternyata Semarang Punya Sejarah Penyebaran Agama Buddha di Indonesia

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut Kota Semarang mempunyai sejarah panjang paling penting terhadap penyebaran Agama Buddha di Indonesia.
Ramalan ZODIAK Hari Ini, Jumat 17 Mei 2024 Cinta dan Hubungan untuk Taurus, Aries, Cancer juga Gemini

Ramalan ZODIAK Hari Ini, Jumat 17 Mei 2024 Cinta dan Hubungan untuk Taurus, Aries, Cancer juga Gemini

Berikut ini merupakan ramalan ZODIAK, Hari Jumat 17 Mei 2024 terkait dengan Cinta dan Hubungan buat kalian yang berzodiak Aries, Taurus, Gemini serta Cancer.
Retno Marsudi: Indonesia Kutuk Keras Penjarahan Bantuan Kemanusiaan ke Palestina oleh Israel

Retno Marsudi: Indonesia Kutuk Keras Penjarahan Bantuan Kemanusiaan ke Palestina oleh Israel

Menlu Retno Marsudi mengutuk keras upaya warga Israel menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan yang ditujukan dari masyarkat internasional kepada Palestina.
Duel Hidup Mati di Semifinal Championship Series Liga 1, Pelatih Bali United Berharap Wasit dan VAR Bisa Adil

Duel Hidup Mati di Semifinal Championship Series Liga 1, Pelatih Bali United Berharap Wasit dan VAR Bisa Adil

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra berharap VAR dan wasit yang memimpin pertandingan bisa bertindak adil di babak semifinal Championship Series Liga 1 23/24.
Ayah Vina Ceritakan Detik-detik Hembusan Napas Terakhir Vina: Saya Peluk, Saya Hampir Pingsan Karena Gak Kuat

Ayah Vina Ceritakan Detik-detik Hembusan Napas Terakhir Vina: Saya Peluk, Saya Hampir Pingsan Karena Gak Kuat

Kasus pembunuhan dan pemerkosaan gadis 16 tahu bernama Vina di Cribeon pada 2016 kembali menjadi perbincangan hangat netizen belakangan ini.
Trending
Akhirnya Terungkap, PSSI Jelaskan Alasan Sebenarnya Shin Tae-yong Ogah Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Akhirnya Terungkap, PSSI Jelaskan Alasan Sebenarnya Shin Tae-yong Ogah Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji menjelaskan alasan Elkan Baggott tak dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia.
Ada Saksi! Kuasa Hukum Pembunuh Vina Beberkan Kejadian yang Tidak Diungkap Kepolisian: Pada Malam Itu Klien Saya...

Ada Saksi! Kuasa Hukum Pembunuh Vina Beberkan Kejadian yang Tidak Diungkap Kepolisian: Pada Malam Itu Klien Saya...

Jogi Nainggolan, kuasa hukum lima dari delapan terpidana pembunuh Vina asal Cirebon mengungkap kejanggalan kasus viral yang terjadi pada tahun 2016 tersebut.
Tangan Kanan Shin Tae-yong Respons Soal Elkan Baggott Tidak Dipanggil ke Timnas Indonesia, Ada Motif Sakit Hati?

Tangan Kanan Shin Tae-yong Respons Soal Elkan Baggott Tidak Dipanggil ke Timnas Indonesia, Ada Motif Sakit Hati?

Tangan kanan Shin Tae-yong, Nova Arianto merespons tidak dipanggilnya Elkan Baggott ke Timnas Indonesia jelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Shin Tae-yong Dihantam Kabar Buruk Soal Jay Idzes Jelang Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Shin Tae-yong Dihantam Kabar Buruk Soal Jay Idzes Jelang Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mendapat kabar buruk soal ketersediaan Jay Idzes di pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Menteri Agama  Gagas Sekolah  Menengah Katolik Negeri:: Kalau Saya Perintahkan Pak Dirjen, Harus Dilaksanakan!

Menteri Agama Gagas Sekolah Menengah Katolik Negeri:: Kalau Saya Perintahkan Pak Dirjen, Harus Dilaksanakan!

Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada jajarannya untuk segera membentuk Sekolah Menengah Katolik Negeri sebagai satuan pendidikan keagamaan Katolik yang dimiliki pemerintah.
Bukan Geng Motor! Ini Rupanya Pekerjaan Para Pembunuh Vina Cirebon 2016 Lalu, Kuasa Hukum: Rekayasa Hukum

Bukan Geng Motor! Ini Rupanya Pekerjaan Para Pembunuh Vina Cirebon 2016 Lalu, Kuasa Hukum: Rekayasa Hukum

Viralnya Film Vina: Sebelum 7 Hari membuat kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dialami gadis 16 tahun bernama Vina Cirebon pada 2016 kembali diperbincangkan.
Selain Elkan Baggott, 3 Langganan Timnas Indonesia Ini Tak Dipanggil Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Selain Elkan Baggott, 3 Langganan Timnas Indonesia Ini Tak Dipanggil Shin Tae-yong di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Selain Elkan Baggott, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong juga tidak panggil 3 pemain yang sempat jadi andala skuad Garuda pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Pasar
15:00 - 16:00
Ragam Perkara
16:00 - 17:00
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Perempuan Bicara
Selengkapnya