Dengan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, kunci utama memenangi pandemi adalah sinergitas dan konsolidasi di seluruh negeri. Solidaritas antarwarga menjadi roh yang menghidupkan segenap upaya penyelamatan.
Pada tahap ini Presiden Joko Widodo mengambil perannya menjadi pemegang komando tertinggi. Dari puncak garis komando, Presiden Jokowi sebagai panglima tertinggi memimpin pertempuran panjang melawan pandemi COVID-19.
Dimulai dari perintah evakuasi WNI di Wuhan di awal 2020 sampai persiapan menuju endemi di akhir 2021, Presiden selaku panglima menekankan pentingnya kepemimpinan lapangan, kebijakan strategis, konsolidasi kerja tim, serta urgensi turun lapangan.
Presiden sendiri turun langsung mengecek pergerakan vaksinasi, ketersediaan obat, ruang perawatan, oksigen, distribusi sembako, serta semua prioritas dalam satu komando, tidak hanya di awal pandemi, tetapi hingga saat ini.
Saat ini, pandemi tampak mulai terkendali tetapi bahaya belum tuntas. Pemerintahan Jokowi tetap menutup semua celah kelengahan dan belajar pada serangan gelombang kedua varian Delta.
Disiplin protokol kesehatan serta vaksinasi merata pun dijadikan Presiden sebagai solusi jitu menuju endemi.
Di sisi lain, karakter virus COVID-19 yang amat dinamis, selalu berubah dan bermutasi ditangkal dengan membatasi mobiiltas masyarakat. Dengan menunjuk masyarakat basis RT dan RW sebagai ujung tombak, laju penularan berhasil ditekan serta fungsi pelacakan, pemeriksaan, isolasi, dan terelaborasi secara substantif.
Vaksin dan Obat
Tidak bisa disangkal pemerintahan Jokowi sukses mengamankan pasokan vaksin bagi masyarakat. Perburuan vaksin dari luar negeri dilakukan bersama inisiatif produksi di dalam negeri, salah satunya vaksin Merah Putih.
Dalam memperoleh vaksin dari luar negeri, diplomasi digelar Indonesia lewat jalur bilateral dan multilateral. Indonesia juga terus memperjuangkan kesetaraan akses ini seluruh bangsa sebab melawan COVID-19 mustahil tanpa keadilan akses vaksin.
Berdasarakan catatan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), hingga 4 Oktober 2021 total vaksin yang berhasil diamankan pemerintah berjumlah 280.527.920 dosis terdiri atas 219.676.280 dosis vaksin Sinovac, 28.190.720 dosis vaksin AstraZeneca, 8.450.000 dosis vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna, dan 15.710.760 vaksin Pfizer.
Load more