Kulon Progo, DIY - Pembangunan mega proyek pengamanan Sungai Bogowonto yang akan difungsikan sebagai penangkal banjir untuk kawasan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) dan sekitarnya terus dikebut. Saat ini progres keseluruhannya sudah mencapai 41 persen.
"Progres keseluruhan secara kontrak kerja telah menyentuh angka 41 persen, kemudian kalau secara tahun anggaran di 2021 ini sudah mencapai sekitar 71 persen," ungkap Pelaksana PPK Sungai dan Pantai II, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) , Dwi Prasetyo Wibowo, saat ditemui di lokasi proyek di Temon, Kulon Progo, DIY, Senin (25 /10/2021)
Bowo menjelaskan saat ini pelaksana proyek tengah menyelesaikan pembangunan tanggul di muara Sungai Bogowonto sisi timur dan barat.
Bersamaan dengan itu pihak pelaksana juga mengebut proses fabrikasi atau pembuatan material utama yakni blok beton berukuran 1 x 1 meter, dan tetratpod dengan berat 4 ton dan 7 ton.
Tetrapod ini nantinya berfungsi sebagai tembok laut dan pemecah gelombang untuk memperkuat struktur muara.
Dalam proses pembangunan ini, pihak pelaksana tak luput dari kendala. Bowo mengungkapkan setidaknya ada 2 kendala yang dihadapi, yaitu gelombang laut dan hujan.
"Kalau untuk kendala sendiri karena ini berada di perbatasan sungai dan laut lepas, kendala pertama adalah dari gelombang tinggi. Memang gelombang ini dalam satu areanya berfluktuasi ada pasang surutnya. Kemudian kedua ketika ada hujan. Memang kalau hujan apalagi yang lebat otomatis peralatan dan pekerjaan dihentikan karena berisiko bagi pekerja," Ujar Bowo.
"Kemudian karena ini berada di areal bandara kita sudah berizin dengan otoritas bandara, sehingga pekerjaan ini tidak akan menganggu keselamatan pesawat baik itu saat take off maupun landing di YIA." Lanjutnya.
Bowo menerangkan pembangunan pengaman muara Sungai Bogowonto dilatarbelakangi dari adanya penutupan muara sungai ini sejak beberapa tahun ke belakang. Sehingga menyebabkan penyumbatan muara yang memicu banjir di kawasan hulu muara tersebut.
Berdasarkan data kebencanaan pihaknya, banjir imbas penyumbatan itu bisa berdampak pada sekitar 2.600 hektar yang terdiri dari 600 hektar di wilayah DIY, meliputi Temon, Wates (Kulon Progo) dan sekitarnya, serta 2.000 hektar wilayah Jawa Tengah meliputi Purwodadi, Bagelen, hingga Ngombol (Purworejo).
"Dampaknya (banjir) ini luar biasa, bisa mengenai lahan pertanian, tambak hingga permukiman," Ujar Bowo.
Karena itu, dengan adanya pembangunan ini diharapkan pengendalian banjir di muara sungai dan sekitarnya bisa teratasi. Termasuk di antaranya untuk mengamankan kawasan Bandara YIA, yang tergolong sangat dekat dengan muara tersebut.
"Jadi dengan pembangunan pengaman Sungai Bogowonto baik sisi timur maupun barat ini adalah untuk mendukung keberadaan YIA, yang merupakan proyek super prioritas sehingga mengamankan bandara dari ancaman banjir yang diakibatkan oleh sungai atau penutupan muara," ucapnya.
Bowo menjelaskan pembangunan mega proyek ini menelan anggaran sekitar Rp 1,3 Triliunan di bagi 4 paket pekerjaan yaitu pembangunan penagaman di sisi timur dan barat, pembangunan sarana muara Bogowonto dan Pembangunan pengaman Sungai Serang.
Dengan rincian Rp375 miliar untuk pembangunan Jetty (dermaga) sisi timur dan Rp389 miliar Jetty sisi barat. Pembangunan sarana pengendali banjir sungai Bogowonto Rp 268 miliar dan pembangunan prasarana pengendali banjir Sungai Serang Rp327 miliar.
Adapun pembangunan dilaksanakan sejak 2020 dan ditargetkan kelar pada 2023 mendatang.
"Kalau sudah jadi nanti ada bangunan di kanan kiri muara yang menjorok ke laut dengan panjang rencana 306 meter. Konsepnya seperti Pelabuhan Adikarto itu, cuma di sini lebih panjang dibandingkan di sana," jelas Bowo.
Selain berfungsi untuk pengendali banjir, kehadiran proyek ini nantinya juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata masyarakat.
Sebelum memulai pembangunan, BBWSO telah mendesain infrastruktur agar dapat digunakan sebagai tempat rekreasi, mengingat lokasi pembangunan berada di kawasan wisata.
"Kebetulan sebelum dibangun kan di sini ada Pantai Congot yang merupakan kawasan wisata di sebelah timur (proyek) dan untuk sebelah baratnya ada Wisata Mangrove, nah nanti dengan adanya Jetty ini otomatis daya tarik masyarakat untuk datang ke sini pasti akan meningkat," Tutup Bowo. (Ari Wibowo/Buz).
Load more