Jakarta - Mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) angkat bicara mengenai sindiran Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyebut pada masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kebanyakan rapat tetapi tidak menghasilkan keputusan.
"Keputusan pembangunan infrastruktur dengan kerangka konektivitas disetujui di kabinet dan banyak lagi sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dicapai. Rapat-rapat yang menghasilkan keputusan bidang sosial dan ekonomi untuk mengatasi krisis ekonomi dunia 2008-2009 tanpa efek besar dibawah koordinasi Menteri Keuangan Sri Mulyani," ujar JK dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/10/2021).
JK mengatakan, pada masa pemerintahan SBY beberapa keputusan penting diambil dalam rapat, seperti mengurangi defisit APBN tahun 2005 dengan menaikkan harga BBM sebesar 126%, terbesar dalam sejarah, tanpa demo karena langsung dibarengi dengan BLT.
"Begitu juga konversi minyak tanah ke LPG diputuskan dalam sidang kabinet tahun 2006 sehingga defisit APBN terjaga dengan aman," kata JK.
JK menambahkan, keputusan penting juga dicapai pada era SBY dalam bidang perdamaian atau penyelesaian konflik di Aceh yang juga disetujui melalui sidang kabinet.
Pada pemerintahan SBY, langkah-langkah penanganan cepat tsunami Aceh yang merupakan salah satu bencana alam terbesar di dunia, juga menjadi keputusan penting yang diambil pada sidang kabinet.
Selain itu, pada masa SBY juga dibentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) yang berhasil merekonstruksi Aceh pasca tsunami. Demikian pula penanganan bencana alam Yogya dan Padang.
"Dan banyak lagi keputusan-keputusan yang tentunya diputuskan dalam sidang kabinet baik rapat terbatas ataupun paripurna. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tercapai," kata JK.
JK yang juga sempat mendampingi Presiden Jokowi pada periode pertama mengatakan, pada kepemimpinan Presiden Jokowi tak jauh berbeda. Menurutnya kepemimpinan Jokowi juga kerap melakukan rapat untuk mengambil suatu keputusan.
Menurut JK ketujuh Presiden memiliki cara tersendiri dalam memimpin Indonesia.
"Pak Harto berbeda dengan Bung Karno, Pak Habibie berbeda dengan Gus Dur, Ibu Megawati berbeda dengan Pak SBY dan juga Pak Jokowi. Tanpa bermaksud membandingkan antara Pak SBY dan Pak Jokowi, masing-masing dalam mengambil keputusan dan cara rapat yang tiap tahun jumlahnya hampir sama. Ada yang ambil keputusan langsung dalam rapat, ada yang dirapatkan lagi sampai tuntas," kata JK.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan kritik terhadap 10 tahun pemerintah SBY sekaligus memuji pemeritahan Jokowi.
Hasto menilai Jokowi mendapat banyak pujian jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya yang banyak rapat tanpa menghasilkan keputusan.(put)
Load more