Jakarta, tvOnenews.com - Kualitas udara Jakarta makin mengkhawatirkan setelah mendapat sorotan dunia. Anggota Komisi IV DPR Fraksi PKS Andi Akmal merespons keras fenomena tersebut.
Menurut Andi, buruknya kualitas udara Jakarta dipicu adanya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di beberapa wilayah. Sebab, terdapat 16 PLTU khususnya di Jakarta.
"Banyak faktor yang membuat kualitas udara jakarta semakin hari semakin memburuk. Selain tingginya intensitas kendaraan bermotor, salah satu penyebab utamanya betul ada 16 PLTU dan pabrik-pabrik yang ada di sekitar Jabodetabek," kata Andi dalam keterangannya, Minggu (20/8/2023).
Andi menjelaskan perlu ada tindakan khusus dari pemerintah pusat hingga daerah guna menyikapi masalah tersebut.
Selain itu, dia mengimbau pemerintah kembali menerapkan kewajiban memakai masker bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah.
"Tindakan cepat pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi polusi Jakarta akan makin memberi dampak positif bagi masyarakat. Tindakan-tindakan saling menyalahkan akan semakin memperkeruh situasi. Yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah tindakan nyata," tegasnya.
Sementara itu, Andi menuturkan terdapat beberapa solusi untuk mengatasi masalah kualitas udara buruk di Jakarta.
Menurutnya, perbaikan regulasi terkait penggunaan bahan bakar kendaraan juga bisa diselaraskan.
"Teknologi yang mengarah pada peralihan penggunaan energi terbarukan (listrik, air, maupun angin) mesti digesah. Karena jika ini dibiarkan terus-menerus, akan semakin memperburuk situasi lingkungan ibu kota," imbuhnya.
Menyinggung soal kebijakan work from home (WFH), dia menilai mesti ada pertimbangan lebih lanjut, meski terkesan jangka pendek.
"(Lalu bisa juga diterapkannya, red) ganjil genap atau peralihan pabrik yang menggunakan batubara atau minyak ke sumber energi lain," tukasnya.
Seperti diketahui, kualitas udara di DKI Jakarta sudah di angka 156 dengan keterangan tidak sehat, berdasarkan data Global Energy Monitor, terdapat 16 PLTU berbasis batu bara yang berada tak jauh dari Jakarta.
Data tersebut diperinci Global Energy Monitor yakni sebanyak 10 PLTU berlokasi di Banten, sedangkan enam PLTU di Jawa Barat. Untuk Jawa Barat, diantaranya PLTU Cikarang Babelan di Kabupaten Bekasi yang berjalan 25,87 km dari Monas Jakarta Pusat.
Sedangkan yang di Banten seperti PLTU Banten Suralaya memiliki kapasitas terbesar hingga 4.025 megawatt (mw). Jarak PLTU yang berada di Kota Cilegon, Banten tersebut hingga ke Jakarta sekitar 93,67 km. (lpk/ree)
Load more