Rawan Laka Laut, Nelayan Banyuwangi Dibekali Keahlian SAR

Banyuwangi, Jawa Timur – Sebanyak 60 nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur, dibekali keahlian Search and Rescue (SAR) dan penjagaan laut. Meraka adalah nelayan yang yang tergabung dalam Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.

"Rapala adalah kelompok nelayan yang peduli dan cinta dengan kelestarian laut. Kami ingin ikut menjaga laut," kata Ketua Rapala Bakamla RI Banyuwangi, Aan Mutowib disela pembukaan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Rapala Bakamla Banyuwangi, Selasa (30/11/2021).

Pelatihan SAR Rapala yang dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Tengah, Laksamana Muda (Laksma) Hanarko Djodi Pamungkas, mendapatkan banyak meteri yang tentunya berguna bagi kompetensi mereka. Diantaranya terkait bela negara, oseanografi hingga pertahanan maritim.

Harapannya, anggota Rapala yang mayoritas nelayan ini bisa memiliki kemampuan SAR, baik di dalam laut maupun permukaan. Tak kalah penting, mereka juga menjaga kemungkinan pelanggaran di laut. Salah satunya, pengambilan pasir laut secara ilegal.

“Kami ingin bermanfaat bagi diri sendiri dan nelayan lain. Minimal, bisa menolong ketika terjadi laka laut, untuk itu dibutuhkan skill dan sertifikasi anggota Rapala. Sehingga, kegiatannya bisa standar. Dan, bisa menangkap ikan di laut dengan nyaman.” Lanjut pria yang akrab dipanggil Mutowib ini.

Rapala Bakamla Banyuwangi berdiri sejak tahun 2020. Meski baru, eksistensinya sudah diacungi jempol.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari PT Bumi Suksesindo (BSI), investor tambang emas Tumpangpitu. Lembaga ini mendorong kegiatan Rapala lantaran kepedulian dengan perlindungan keamanan laut.

“Banyuwangi memiliki panjang garis pantai 175 kilometer, tentunya membutuhkan relawan-relawan laut yang kompeten,” kata Senior Manager External Affairs PT BSI, Yunizar Imamsy. (Happy Okatvia/mii)