"Isu terakhir, yakni upaya meningkatkan rasa keperdulian masyarakat serta partisipasi publik sehingga tercipta resiliensi masyarakat," katanya.
Resiliensi adalah ketahanan psikologis, yakni kemampuan untuk mengatasi krisis secara mental dan emosional, atau untuk kembali ke status sebelum krisis dengan cepat.
"Pola serangan kelompok paham kekerasan ini sebenarnya bukan sekedar secara fisik namun keyakinan, tidak bisa menerima perbedaan karena yakin hanya mereka kelompok paling benar. Bermula dari intoleransi, berujung ke radikalisme dan terorisme," paparnya.
Oleh sebab itu, Kepala BNPT menyerukan agar semua pihak meningkatkan keperdulian dalam melawan radikalisme dan terorisme, karena BNPT maupun Polri tidak efektif jika bekerja sendirian.
"Ini strategi kita dalam melawan mereka, yakni memperkuat kerja sama semua pihak terkait serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa karena cara mereka ingin memperlemah kita dengan menimbulkan perpecahan," papar Ketua BNPT. (ant/ito)
Load more