"Ada foto-foto orang penduduk Wadas dikejar-kejar dengan anjing, dihajar dan sebagainya, viral. Saya kasih ke Komnas HAM karena sesudah itu saya tanya, ‘ini kasus di mana?’. Kadang kala ada polisi bawa anjing itu di tempat lain diviralkan," jelasnya.
Selain itu, Mahfud menyatakan foto dan video yang viral di media sosial tersebut tidak terbukti terjadi dalam konflik Wadas.
"Bukti-bukti yang viral itu semua, itu buatan. Ndak ada polisi ngejar anjing, ndak ada orang menghajar orang. Orang menghajar itu ditangkap, karena dia mau ngamuk ke orang lain, dipisah oleh polisi," tukasnya.(saa/lpk)
Load more