Jakarta, tvOnenews.com - Timnas Pemenangan AMIN merespons kabar Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok yang memutuskan berhenti dari Komisaris Pertamina demi turun kampanye memenangkan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
Turunnya Ahok ke lapangan justru mengejutkan publik dengan pernyataannya yang mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.
Terlebih, Ahok adalah rekan sejawat Jokowi di DKI Jakarta. Sebab pada tahun 2012-2014 Jokowi adalah Gubernur DKI Jakarta, sedangkan Ahok adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Co-captain Timnas Pemenangan AMIN, Suyoto berharap ada sosok Ahok lainnya yang berani bersuara.
"Kita berharap adanya Ahok, Ahok yang lain. Semakin banyak muncul Ahok, semakin bagus," ujarnya, di Posko Perubahan, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2024).
Hal ini dikarenakan, Suyoto menegaskan banyak rakyat yang ingin mendapatkan informasi sebenarnya.
"Supaya rakyat punya daya, punya informasi tentang kebenaran-kebenaran. Kita percaya kebenaran dan kebaikan itu mempunyai kekuatannya sendiri," jelas dia.
Sementara, Captain Timnas Pemenangan AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus mengatakan biarkan masyarakat yang menilai.
"Urusan tadi, Pak Ahok, dia kampanye untuk 03, itu masyarakat bisa menilai, kita tak punya hak untuk menilai, kita menilai hanya di 01 saja. Kita enggak usah menilai pihak lain," tandas dia.
Purnawirawan TNI ini pun menyatakan tidak ada kerugian dengan turunnya Ahok ke lapangan kampanye.
"Selama itu mengikuti perubahan, kalau itu perubahan, ya menguntungkan dong buat 01," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, Mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok, kembali menjadi perbincangan publik usai pernyataannya yang menyebut Jokowi dan Gibran tidak bisa kerja.
Pernyataan tersebut dikatakan oleh Ahok ketika melakukan kampanye pasangan calon (paslon) no urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Kita tidak mau pilih orang yang terbukti tidak bisa kerja,” ucap Ahok, dilansir dari video yang diunggah akun TikTok @halim_tambari, pada Selasa (6/2/2024).
Mulanya, Ahok dihampiri seorang wanita berusia 82 tahun yang secara tegas menyatakan bahwa dirinya mendukung capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Lantas, Ahok menjelaskan alasan dirinya tidak memilih Prabowo sebagai calon Presiden RI adalah karena tidak ingin memilih seorang pemimpin yang tidak bisa kerja.
Lebih lanjut, Ahok kerap kali menyebutkan karakter seseorang teruji ketika memiliki kekuasaan.
Dengan nada menantang, ia kemudian menyinggung keras dengan mempertanyakan apa bukti bahwa Gibran Rakabuming Raka bisa bekerja selama menjabat sebagai Wali Kota Solo.
“Presiden kalau cuma 2 tahun karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi wali kota?,” tanyanya kepada wanita paru baya itu.
Ahok bahkan turut mempertanyakan kinerja dari Presiden Jokowi. Sehingga menurutnya saat hendak memilih calon pemimpin yang adil itu harus dilihat dari kemampuan kerjanya.
“Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa Kerja? Saya lebih tau,” katanya.
“Tidak fair kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja,” tegas Ahok. (agr/ree)
Load more