Mantan Hakim Konstitusi itu menambahkan bahwa di berbagai negara, praktik judicial selection banyak dilakukan di MK maupun Mahkamah Agung.
Bahkan, MK di sejumlah negara juga pernah membatalkan hasil Pemilunya lantaran pemerintahnya terbukti mengintervensi tahapan Pemilu.
“Beberapa negara yang hasil pemilunya pernah dibatalkan oleh Mahkamah, misalnya, Austria, Ukraina, Bolivia, Kenya, Malawi, dan Thailand. MK Belarusia dinilai sebagai “a sham institution” atau institusi pengadilan palsu karena diintervensi oleh Pemerintah,” ujar Mahfud. (saa/ree)
Load more