Jakarta – Artis Ramadhania Ardiansyah atau yang lebih dikenal dengan Nia Ramadhani dan suaminya Anindra Ardiansyah Bakrie akan menjalani rehabilitasi penyalahgunaan narkotika di For All Nations (FAN) Campus, Bogor, Jawa Barat, bukan di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kabupaten Sukabumi.
Melansir situs www.fancampus.or.id lembaga rehabilitasi yang berlokasi di Puncak, Bogor, ini berdiri sejak tahun 1999 dan dikhususkan bagi korban penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya). FAN Campus bergerak di bidang perubahan pola pikir, perilaku, dan komunikasi.
FAN Campus mengklaim para konselornya terlatih dan bersertifikasi. Mereka bekerja sama dengan tenaga ahli seperti dokter, psikiater, dan psikolog.
Tempat rehabilitasi ini menerapkan metode Therapeutic Community (TC). Sebuah sistem yang dikembangkan oleh organisasi sosial yang dikenal dengan sebutan DAYTOP, organisasi nirlaba yang berkantor pusat di New York, Amerika Serikat.
TC mengaku mempraktikkan kehidupan sehat dan harmonis dalam suatu komunitas yang terjaga dan penuh persaudaraan. Metode TC juga menekankan pentingnya pelatihan kedisiplinan, kepatuhan dan tanggung jawab.
FAN Campus mengungkapkan bahwa masalah pecandu narkoba bukan sebagai persoalan fisik semata, melaikan lebih sebagai masalah interaksi antara biologis, psikologis, emosi, spiritual, dan sosial.
Melalui komunitas ini, korban penyalahgunaan NAPZA diharapkan bisa membangun gaya hidup baru, mengubah perilakunya untuk kembali produktif di lingkungannya.
Nia dan Ardi akan menjalani rehabilitasi setelah keduanya terjerat penyalahgunaan narkotika jenis sabu. Namun, Nia dan Ardi tidak direhab di Balai Besar Rehabilitasi BNN di Lido.
Kepala Biro Humas dan Protokol (Karo Humpro) BNN, Brigjen Pol Sulistyo Pudjo mengatakan Nia dan Ardi saat ini tidak bisa ditempatkan di Lido karena adanya pembatasan penerimaan klien akibat situasi pandemi Covid-19.
“BNN melakukan pembatasan penerimaan klien. Kalau dulu satu kamar bisa satu tempat tidur dua orang, atas bawah, sekarang sudah enggak bisa. Memang betul-betul klien itu diminimalisir, untuk mengurangi potensi keterpaparan dan lain-lain,” ungkap Pudjo saat dikonfirmasi, Selasa (13/7).
Kemudian Psikolog yang melakukan asesmen bersama keluarga mengusulkan Nia dan Ardi di tempat rehabilitasi korban penyalahgunaan narkotika di FAN Campus yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.
“Mengapa FAN Campus, selain permintaan dari keluarga, memang FAN Campus itu salah satu tempat rehab yang cukup bagus. Pernah beberapa kali (kerja sama) dengan BNN. Kalau kita mau melakukan pelatihan-pelatihan kan kita, mungkin staf kita dipimpin di mana. Kita juga kadang kerja sama dengan Kemensos, Kemenkes,” kata Pudjo.
Psikolog menilai FAN Campus sesuai sebagai lokasi rehabilitasi untuk Nia dan Ardi karena petugas di sana mengusai keterampilan sesuai rekomendasi tim asesmen—di antaranya konseling marital, pernah bekerja sama dengan BNN, serta termasuk sebagai mitra BNN. (act)
Load more