Bandung, Jawa Barat – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurunkan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam rangka percepatan vaksinasi Covid-19. Instruksi tersebut dilakukan menyusul target yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 3 juta warga menerima vaksin per harinya.
Kepala BIN Jenderal Purnawirawan Budi Gunawan mengatakan, ada enam titik vaksinasi lintas Provinsi. Menurutnya, lokasi vaksinasi yang dipilih merupakan kawasan zona hitam penyebaran kasus Covid-19.
"Hari ini kami turun di tempat ini di Kelurahan Mekarsari di Bandung Barat. Kami turun di enam wilayah. Di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Timur, Riau dan Sulawesi Selatan, yang kita tahu ini merupakan daerah-daerah spot hitam. Tetapi angka vaksinasinya masih minim, masih kecil," ujar Budi di Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/7/2021).
Budi menjelaskan, pihaknya menargetkan 2.000 vaksinasi di setiap titik. Sehingga, secara keseluruhan ada 12.000 warga yang menerima vaksin pada hari ini.
Warga yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 akan mendapatkan paket vitamin dan sembako dengan total jumlah keseluruhan 12.000 paket sembako untuk 6 Provinsi dalam kawasan zona hitam Covid-19.
"Untuk hari ini 2 ribu vaksin. Dan kami turun dengan 2 ribu sembako dan paket vitamin per provinsi," ucap Budi.
Lebih lanjut, Budi menyebutkan, vaksinasi yang digelar BIN akan menyasar para pelajar dan warga yang tinggal di daerah pemukiman padat penduduk. Sebab menurutnya, kasus positif rate di kalangan pelajar meningkat hingga 36 persen.
"Sehingga Badan Intelijen Negara fokus pada khusus anak-anak di level SMP dan SMA. Kenapa, karena mereka adalah generasi penerus kita. Generasi muda yang harus kita selamatkan sebagai tulang punggung bangsa dan negara ke depan," kata Budi.
Dia juga menjelaskan alasan BIN menggelar vaksinasi door to door di daerah padat penduduk, seiring meningkatnya klaster rumah tangga.
"Apalagi di daerah spot hitam, seperti Jawa Barat. Kenapa, karena pertimbangannya, di perumahan-perumahan padat penduduk itu masih minim terjangkau program vaksinasi karena keterbatasan akses mereka. Yang kedua, karena pemberlakuan PPKM Darurat. Sehingga mereka takut keluar rumah," ungkap Budi.
Selain itu, Budi juga mengimbau agar masyarakat selalu menjalankan protokol kesehatan. Dia pun memastikan pemerintah sedang berupaya maksimal dalam penanganan pandemi COVID-19 ini.
"Pemerintah sangat peduli dan sangat proaktif untuk menyelamatkan kesehatan masyarakat. Oleh karenanya, kami sangat mengimbau kepada seluruh masyarakat dan warga bangsa, mari lah kita bantu pemerintah dengan melakukan hal yang sama, bahu-membahu," tutur dia. (mii)
Load more