Surabaya, tvOnenews.com - Polrestabes Surabaya memeriksa BAZ (33), seorang guru sekaligus pelatih tim futsal SDN Simolawang, yang diduga melakukan kekerasan terhadap BAI (11), siswa MI Al-Hidayah, dalam sebuah pertandingan futsal yang berlangsung pada Minggu (27/4/2025).
Iptu Eddie Octavianus Mamoto, Kanit PPA Polrestabes Surabaya, mengaku pihak kepolisian telah memulai proses penyelidikan dengan memanggil sejumlah saksi, termasuk korban, keluarga korban, dan beberapa siswa yang berada di lokasi kejadian.
Pihak terlapor, BAZ, juga telah diperiksa untuk klarifikasi.
Eddie menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan yang diperoleh, BAZ tidak berniat melakukan kekerasan terhadap korban.
Dia hanya bermaksud menegur korban yang dianggap melakukan selebrasi berlebihan setelah mencetak gol.
Menurut polisi, saat menarik korban, BAZ menariknya terlalu keras hingga terlihat seperti "dibanting" dalam rekaman video yang viral di media sosial.
“Pihak terlapor sudah diambil keterangan. Tujuan BAZ sebenarnya untuk menarik karena korban terlalu bergembira saat selebrasi di depan lawan main,” ungkap Eddie saat ditemui di Mapolrestabes Surabaya pada Selasa (29/4/2025).
Namun, tarikan yang terlalu keras mengakibatkan korban terjatuh dan terluka, dengan laporan yang menyebutkan tulang ekor korban retak akibat kejadian tersebut.
Penyelidikan kini terus berjalan dan total sudah ada tujuh orang saksi yang dimintai keterangan, di antaranya terlapor, korban, keluarga korban, serta beberapa siswa yang ada dalam video kejadian tersebut.
Eddie menegaskan bahwa meskipun terlapor tidak berniat untuk menyakiti, tindakan kekerasan terhadap anak tetap tidak dapat dibenarkan.
Pihak kepolisian akan terus mendalami kasus ini untuk menentukan apakah ada pelanggaran hukum yang terjadi.
“Kekerasan terhadap anak tidak bisa dibenarkan, siapapun yang terlibat. Kami mengimbau kepada masyarakat, terutama di bidang pendidikan, untuk selalu mengedepankan cara-cara yang tidak melanggar hak anak,” tegas Eddie.
Pihak kepolisian menghimbau agar semua pihak menjaga kesejahteraan anak-anak dan memberikan mereka pendidikan terbaik tanpa kekerasan.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan, dan kepolisian akan terus memantau perkembangan lebih lanjut.(zaz/lkf)
Load more