Jakarta, tvOnenews.com - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil temuannya terkait dengan tingkat kepercayaan publik mengenai kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Survei ini diikuti oleh 1.286 responden dengan wawancara melalui sambungan telepon dan metode sampel menggunakan double sampling yang menghasilkan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 93 persen.
Berdasarkan hasil survei ini, sebanyak 69,7 persen publik tidak percaya bahwa Presiden ke-7 Jokowi memalsukan ijazahnya, sementara sebanyak 18,7 persen masyarakat percaya.
"Yang tidak percaya bahwa Pak Jokowi memalsukan ijazahnya itu kisaran 66,9 sampai 69,7 persen," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Selasa (27/5/2025).
Burhanuddin menjelaskan, jika melihat data tersebut, maka mayoritas dari masyarakat yang mengikuti survei ini tidak percaya bahwa Presiden ke-7 Indonesia itu memalsukan ijazahnya.
"Pada dasarnya yakin Pak Jokowi tidak memalsukan ijazah, tetapi ada sekitar 19-an persen masyarakat percaya Pak Jokowi memalsukan ijazahnya," jelas dia.
Sementara itu, jika dilihat data publik yang mengetahui dan tidak mengetahui polemik ijazah palsu Jokowi ini, sebanyak 75,9 persen tahu dan 24,1 persen menyatakan tidak tahu.
Load more