Sementara untuk kenaikan kasus aktif tertinggi di tingkat provinsi, Wiku menyampaikan, disumbang oleh Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.
"Namun, kabar baiknya adalah kasus aktif di tingkat nasional juga turun selama dua pekan berturut-turut di mana di pekan ini turun 17 persen dari puncaknya pada tanggal 25 Juli lalu," kata Wiku.
Dia meminta gubernur dan walikota serta bupati di bawahnya untuk segera mengantisipasi dan mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayahnya masing-masing agar kasus yang naik di beberapa ini dapat segera dikendalikan.
Dalam kesempatan itu, Wiku juga menyampaikan kabar baik lainnya adalah persentase kesembuhan di tingkat nasional yang terus menunjukkan peningkatan setelah sempat menurun tajam selama periode lonjakan kasus lalu.
"Di pekan ini, persentase kesembuhan meningkat menjadi 84,14 persen dari yang sebelumnya hanya 78,6 persen pada saat lonjakan kasus," paparnya.
Ia menyebutkan, lima provinsi dengan kenaikan persentase kesembuhan tertinggi pekan ini adalah Banten naik 12,2 persen, Maluku Utara naik 7,48 persen, Bengkulu naik 6,54 persen, Jawa barat naik 6,01 persen, dan Nusa Tenggara Timur naik 5,89 persen.
Namun sayangnya, Wiku mengatakan, kasus kematian masih belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Di pekan ini persentase kematian adalah sebesar 2,92 persen atau hampir mendekati 3 persen.
"Sebagai gambaran persen kematian di tingkat dunia saat ini sebesar 2,12 persen," katanya.
Load more