Menguak Tabir Tewasnya Anggota Polda Jabar di Barak, Diduga Dianiaya Senior, DPR Lontarkan Komentar Menohok
- istimewa - antaranews
Jakarta, tvOnenews.com - Sebagian publik dihebohkan kabar terkait tewasnya anggota Polda Jabar yang diduga dianiaya senior di Barak. Kabar itu mencuat di media sosial hingga media massa.
Dilansir dari media massa inilah.com, menjelaskan bahwa peristiwa terjadi usai pertukaran barak antara Kompi 1 dan Kompi 4 Ditsamapta Polda Jawa Barat (Polda Jabar, Jumat (31/10/2025) malam.Â
Kemudian, dijelaskan kronologinya, sekitar pukul 18.30 WIB, sebanyak 38 anggota Kompi 1 tiba di barak Ditsamapta Polda Jabar.
Usai apel pengecekan dan kegiatan rutin malam hari, sekitar pukul 23.00 WIB sejumlah personel polisi senior memanggil para juniornya untuk berkumpul.Â
38 anggota Kompi 1 terdiri dari angkatan 50 sebanyak 3 orang, angkatan 51 sebanyak 14 orang, dan angkatan 52 sebanyak 21 orang.Â
Akan tetapi, tidak semua personel kumpul dalam barisan, sehingga membuat marah para senior dan memberikan tindakan fisik kepada para junior.Â
Ironisnya, tindakan fisik itu dilakukan berupa sikap tobat (posisi sujud), mersing (bertumpu pada dua lutut dan kedua tangan di belakang pinggang seperti istirahat), dan pemukulan ke paha menggunakan baton stick (pemukul) serta ditampar menggunakan sandal.Â
Lalu, dinarasikan, bahwa aksi itu dilakukan karena dianggap tidak menghormati anggota lain yang hadir.
Dua anggota Ditsamapta yang mengalami kekerasan fisik yakni Bripda Yudo dan Bripda Ariq Irfansyah. Alasannya, Bripda Yudo diperintah membeli air namun tidak ada.
Sedangkan Bripda Ariq tidak mengunci mobil boks Dalmas, sehingga dilakukan tindakan fisik berupa sikap mersing, ditendang menggunakan lutut ke bagian dada dan ditampar berkali-kali.
Bripda Yudo sempat tidak sadarkan diri setelah menerima pukulan ke dada, namun berhasil diselamatkan oleh rekan-rekannya.
Kemudian, Bripda Ariq Irfansyah disebut dipukul tangan kosong ke bagian dada oleh dua seniornya, yakni Bripda Yuda Aprilia dan Bripda Hadiansyah Permana.Â
Tak lama kemudian, Ariq terjatuh dan mengalami kejang-kejang. Lalu, rekan-rekannya sempat memberikan pertolongan pertama, namun korban tidak sadarkan diri.Â
Sekitar pukul 23.30 WIB, korban dilarikan ke RS Bhayangkara Sartika Asih menggunakan kendaraan dinas Ditsamapta.
Selanjutnya, dilansir kembali, berdasarkan keterangan dokter jaga dr. Annisa Kusumah Dewi, Bripda Ariq dinyatakan meninggal dunia pukul 23.49 WIB dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat henti napas.
Load more