Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan komitmen institusinya dalam mendukung keuangan berkelanjutan di webinar G20 bertajuk Unlocking Innovative Financing Schemes and Islamic Finance.
“OJK berkomitmen untuk mempromosikan keuangan berkelanjutan untuk memastikan kelancaran transisi menuju ekonomi rendah karbon,” kata Mahendra dalam sambutannya pada webinar G20 yang dilaksanakan secara daring di Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Menurut Mahendra, Undang Undang Dasar 1945 mengamanatkan pelestarian clean and health environment serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Karena itu, OJK juga mendukung pemerintah mewujudkan komitmen dalam Kesepakatan Paris menuju net zero emission pada 2050 dengan menerbitkan sejumlah roadmap pembiayaan berkelanjutan sejak 2015 dan tahap kedua yang akan diselesaikan pada periode 2021-2025.
Sasaran utama dari roadmap pembiayaan berkelanjutan itu, kata Mehendra, meliputi pembentukan ekosistem yang mendukung percepatan pembiayaan berkelanjutan.
“Juga perluasan supply dan demand untuk pembiayaan ramah lingkungan dan instrumen finansial,” ujarnya.
Selain meningkatkan pengawasan dan koordinasi dalam menerapkan keuangan berkelanjutan di Indonesia, OJK juga memberikan insentif untuk green bond dan dukungan kepada ekosistem kendaraan listrik.
Meskipun Indonesia, termasuk OJK, telah mengupayakan sejumlah hal untuk mendorong keuangan berkelanjutan, menurut Mahendra, Indonesia tidak dapat bertindak sendiri, terlebih kebutuhan pembiayaan untuk mewujudkan transisi yang seimbang sangat besar.
Oleh karena itu diperlukan kerjasama internasional antar lembaga keuangan. OJK pun aktif dalam berbagai bidang seperti Financial Stability Board (FSB)-Task Force on Climate-Related Financial Disclosures (TCFD), Basel Committee for Banking Supervision (BCBS), Network of Central Banks and Supervisors for Greening the Financial System (NGFS).
“Selain pengawasan terhadap sektor jasa keuangan, OJK juga berkomitmen untuk mengarahkan pembiayaan pada transisi yang seimbang menuju ekonomi hijau yang layak, pengentasan kemiskinan dan memberikan stabilitas pada ekonomi dan sosial,” kata Mahendra. (HW/ree)
Load more