LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Presiden RI pertama SOekarno dan Dedengkot PKI DN Aidit
Sumber :
  • istimewa

Ucapan Dedengkot PKI DN Aidit Sebelum Dihabisi, Berteriak di Hadapan Eksekutor: Daripada Saya Ditangkap, Lebih Baik Kalian Bunuh Saja!

Selain itu, DN Aidit tak juga kembali ke Jakarta dan berusaha meredam aksi kekerasan militer terhadap simpatisan PKI di Jawa Timur. Adapun DN Aditi saat itu...

Jumat, 29 Juli 2022 - 11:34 WIB

Jakarta - Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit sangat kental dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Selain karena DN Aidit adalah salah satu pentolan di PKI, ia pun identik dengan peristiwa Gerakan 30 September atau G30S PKI.

Dalam beberapa keterangan, DN Aidit disebut-sebut dalang dari peristiwa berdarah G30S PKI itu.


Dedengkot PKI DN Aidit saat berpidato. (ist)

Baca Juga :

Kisah hidup DN Aidit menyisakan sejumlah kisah yang kontroversial.

Sebagian menyebut bahwa DN Aidit bersama PKI lah biang kerok kerusuhan G30S.

Namun tak sedikit juga yang menyebut bahwa PKI hanyalah kambing hitam di peristiwa G30S PKI itu.

Sosok DN Aidit di PKI benar-benar besar pengaruhnya.

Selain mengomandoi PKI, DN Aidit juga merupakan orang yang sangat dekat dengan Presiden Soekarno.

Adapun DN Aidit pernah menjabat Menteri Koordinator dan Wakil Ketua MPRS.


Dedengkot PKI, DN Aidit. (ist)

Masuknya PKI ke pusaran politik nasional membuat cita-cita revolusi menuju masyarakat komunis tak lagi menjadi agenda utama. 

Di bawah DN Aidit, kesuksesan PKI kala itu membuat banyak pihak cemburu.

Salah satunya datang dari Angkatan Darat yang kala itu juga sangat berkuasa.

Peristiwa G30S PKI boleh jadi dipicu dari kabar burung yang mengatakan adanya sekelompok jenderal atau Dewan Jenderal yang hendak mengudeta Presiden Soekarno.

Hingga kini keberadaan Dewan Jenderal itu adalah misterius.

Peter Kasenda dalam Kematian DN Aidit dan Kejatuhan PKI (2016) menulis, Aidit memimpin badan rahasia dalam PKI dengan nama Biro Chusus (BC) PKI.


Presiden RI pertama Soekarno dan DN Aidit. (ist)

Badan ini dirancang sebagai intelijen yang menghimpun informasi dari para perwira militer simpatisan PKI.

Pada zamannya, tiap partai dan kelompok politik punya jaringan serupa dalam militer.

Informasi dari BC PKI penting untuk menentukan apakah PKI akan bertindak sebelum kudeta terjadi atau menunggu.

Berdasarkan rapat dengan para perwira militer, Kepala BC PKI Syam Kamaruzaman menyimpulkan pihak militer siap melancarkan langkah untuk mencegah kudeta terjadi.

Sayangnya, persiapan tak dilakukan dengan matang.

PKI mengira pihaknya hanya membantu tentara. Sebaliknya, tentara mengira mereka hanya mengikuti PKI.

Eksekusi

Kamis, 30 September pukul 21.30, DN Aidit hendak menidurkan putranya Ilham Aidit.

Tiba-tiba, mobil Jeep tiba di depan rumahnya.

Istrinya, Soetanti, membentak dua orang berseragam militer warna biru yang ada di depan pintu.


Dedengkot PKI DN Aidit bersama keluarganya. (ist)

"Ini sudah malam!" kata Soetanti.

"Maaf, tapi ini darurat. Kami harus segera!" jawab mereka.

Adapun DN Aidit yang keluar menemui tamunya tak lama segera kembali ke kamar tidur.

Ia memasukkan beberapa pakaian dan buku ke dalam tas. 

Soetanti ngotot agar DN Aidit minta agar tak perlu pergi ke mana-mana.

DN Aidit pun ragu. Namun ia tetap pamit mencium kening Soetanti dan bocahnya yang masih berusia 6,5 tahun.

DN Aidit tak memberi penjelasan akan ke mana dan alasannya.

Mayor (Udara) Soejono mengaku ia lah yang menjemput DN Aidit.

Ia membawa DN Aidit ke rumah dinas Menteri/Panglima Angatan Udara Laksdya Omar Dhani di Wisma Angkasa, Kebayoran Baru.

Namun karena Omar tak ada di sana, DN Aidit dibawa ke rumah mertua Omar di Jalan Otto Iskandardinata III, Jakarta Timur.

Mereka gagal menemukan Omar dan mengajak DN Aidit ke rumah dinas seorang bintara AU di Kompleks Perumahan AU di Halim Perdanakusuma.

Rumah itu dijadikan Central Komando (Cenko) II.

Saat penculikan dan pembunuhan terhadap sejumlah jenderal berlangsung, DN Aidit hanya diam di rumah itu.

Hingga pagi menjelang dan terendus bahwa operasi tak berjalan sesuai rencana dengan tewasnya sejumlah jenderal, DN Aidit pun dibawa ke Pangkalan Udara Halim sesuai perintah Omar Dhani untuk diterbangkan ke Yogyakarta.

Sebelum berangkat ke Yogyakarta, DN Aidit menyerahkan mandat kepemimpinan PKI kepada Wakil Ketua III Sudirman.

Di Yogyakarta, DN Aidit hendak menemui Ketua Committee Daerah Besar (CDB) PKI Yogyakarta dan menjelaskan kudeta yang hendak terjadi.

Dari Yogyakarta, DN Aidit bertolak ke Semarang keesokan harinya.

Ia berusaha mengkonsolidasikan agar PKI bisa dilepaskan dari insiden penembakan jenderal-jenderal yang dilaksanakan oleh tentara sendiri.

Dari Semarang, ia ke Boyolali dan Solo. 

Di sana, DN Aidit dikecam atas apa yang terjadi di Jakarta.

DN Aidit terus bergerak untuk konsolidasi.


Dedengkot PKI, DN Aidit ditangkap. (ist)

Hingga pada 6 Oktober di Blitar, DN Aidit menulis surat ke Soekarno yang menyampaikan versinya soal G30S.

Ia mengaku dijemput seorang berpakaian Cakrabirawa dari rumah untuk menghadiri rapat kabinet di Istana.

Namun ia malah dibawa ke tempat lain.

Adapun DN Aidit mengaku sempat bertanya apakah penangkapan para jenderal sudah diketahui Presiden Soekarno.

Kepada DN Aidit, mereka menjawab, Soekarno telah memberikan restunya untuk menindak para jenderal.

Bertanggung Jawab

Adapun DN Aidit menyadari Angkatan Darat di bawah Pangkostrad Mayjen Soeharto tengah memburu para tokoh PKI yang dianggap sebagai dalang pembunuhan para jenderal.

Selain itu, DN Aidit tak juga kembali ke Jakarta dan berusaha meredam aksi kekerasan militer terhadap simpatisan PKI di Jawa Timur.

Pada suratnya yang terakhir tertanggal 10 November, DN Aidit mengatakan kemungkinan akan mencari perlindungan ke China.

Adapun DN Aidit terus bersembunyi di rumah teman-temannya.

Ia akhirnya tertangkap dan dibawa ke Boyolali pada 22 November.

Saat diproses verbal, DN Aidit mengaku bertanggung jawab.


Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit. (ist)

"Saya adalah satu-satunya orang yang memikul tanggung jawab paling besar dalam peristiwa G30S yang gagal dan yang didukung oleh anggota-anggota PKI yang lain,dan organisasi massa di bawah PKI," kata DN Aidit dalam surat pemeriksaan yang ditandatanganinya.

Ia kemudian dibawa oleh kolonel Jasir Hadibroto ke markas Batalion Infanteri 444.

Adapun Jasir hendak menghabisi DN Aidit.

"Ada sumur?" tanyanya.

Di tepi sebuah sumur tua, DN Aidit dipersilakan mengucapkan pesan terakhir.


DN Aidit saat berpidato di hadapan massa PKI. (ist)

Namun DM Aidit malah berpidato berapi-api yang membuat Jasir kesal.

"DN Aidit berteriak kepada saya, daripada saya ditangkap, lebih baik kalian bunuh saja. Saya sih, sebagai prajurit yang patuh dan penurut, langsung memenuhi permintaannya.
Karena dia minta ditembak, ya saya kasih tembakan," kata Jasir dalam wawancara dengan Suara Pembaruan pada September 1998.

Akhirnya DN Aidit pun ditembak mati oleh Jasir. (abs) 

Jangan Lupa Subscribe YouTube Tvonenews.com:

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Dortmund akan Lebih Banyak Dapat Uang jika Kalah dari Real Madrid di Final Liga Champions

Dortmund akan Lebih Banyak Dapat Uang jika Kalah dari Real Madrid di Final Liga Champions

Borussia Dortmund akan mendapatkan lebih banyak uang jika kalah dari Real Madrid pada pertandingan final Liga Champions.
Tak Mau Indonesia Dianggap Pro China Terus, Airlangga Ungkap Berbagai Blok Kerja Sama Global: Kekuatan Diplomasi adalah Kekuatan Ekonomi

Tak Mau Indonesia Dianggap Pro China Terus, Airlangga Ungkap Berbagai Blok Kerja Sama Global: Kekuatan Diplomasi adalah Kekuatan Ekonomi

Airlangga Hartarto selaku Menko Perekonomian membuktikan bahwa Indonesia bukan negara yang selalu tergantung pada China dalam hal kerja sama ekonomi global.
Mengerikan, Cerita Kronologi Kecelakaan Bus Rombongan Pelajar SMK di Ciater Subang

Mengerikan, Cerita Kronologi Kecelakaan Bus Rombongan Pelajar SMK di Ciater Subang

Usai selangarakan perpisahan, nasib naas menimpak rombongan siswa SMK asal Depok. Pasalnya bus yang ditumpanginya alami kecelakaan yang mengerikan hingga tewas
Kabar Duka, Eks Gelandang Timnas Indonesia Meninggal Dunia

Kabar Duka, Eks Gelandang Timnas Indonesia Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari mantan pemain Timnas Indonesia, Jajang Paliama yang meninggal dunia pada Sabtu (11/5/2024).
Viral Video Korban Kecelakaan Maut Bus SMK Depok di Subang Bertebaran, Warga: Ini Korbannya, Ya Allah, Ya Rabbi

Viral Video Korban Kecelakaan Maut Bus SMK Depok di Subang Bertebaran, Warga: Ini Korbannya, Ya Allah, Ya Rabbi

Viral video korban kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok bertebaran di jalanan, kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.
Sujarwo Tak Tahan Menahan Tangis Seusai Diberi Hadiah Becak Listrik Prabowo, Sudaryono Turut Sampaikan Pesan Ini

Sujarwo Tak Tahan Menahan Tangis Seusai Diberi Hadiah Becak Listrik Prabowo, Sudaryono Turut Sampaikan Pesan Ini

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sudaryoo turut menyampaikan pesan seusai memberi hadiah Becak Listri Prabowo (Cakpro) kepada sejumlah warga di Desa Kalibeji, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Trending
Shin Tae-yong Tak Perlu Khawatir Jika Rafael Struick Absen, Wonderkid Eropa Keturunan Jawa Timur Ini Siap Bela Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Tak Perlu Khawatir Jika Rafael Struick Absen, Wonderkid Eropa Keturunan Jawa Timur Ini Siap Bela Timnas Indonesia

Gelandang serang Eropa keturunan Jawa Timur ini bisa menjadi opsi di lini depan Timnas Indonesia apabila Shin Tae-yong harus mencari pengganti Rafael Struick.
Padahal Kualifikasi Piala Dunia 2026 Masih Sebulan Lagi, tapi Pelatih Filipina Mulai Was-was Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Ternyata karena...

Padahal Kualifikasi Piala Dunia 2026 Masih Sebulan Lagi, tapi Pelatih Filipina Mulai Was-was Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Ternyata karena...

Meskipun laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih sebulan lagi, namun pelatih Filipina mulai ketar-ketir jelang berhadapan dengan Timnas Indonesia pada Juni 2024
Justin Hubner Sampaikan Sindiran Menohok untuk Netizen Indonesia

Justin Hubner Sampaikan Sindiran Menohok untuk Netizen Indonesia

Bek Timnas Indonesia U-23, Justin Hubner meminta kepada netizen untuk berhati-hati dalam menerima informasi yang bersifat simpang siur.
Habib Bahar bin Smith Bicara Jujur soal Pandanganya Tentang Gus Baha, Tak Disangka HBS Bilang Sosoknya Ternyata…

Habib Bahar bin Smith Bicara Jujur soal Pandanganya Tentang Gus Baha, Tak Disangka HBS Bilang Sosoknya Ternyata…

Habib Bahar bin Smith berbicara jujur soal pandangannya tentang sosok Gus Baha. Habib Bahar memang kerap memberikan penilaian ke para penceramah di Indonesia.
Desak PSSI Segera Pecat Shin Tae-yong, Legenda Timnas Indonesia Era 70-an Sarankan Skuad Garuda Rekrut Pelatih Kelas Eropa Ini

Desak PSSI Segera Pecat Shin Tae-yong, Legenda Timnas Indonesia Era 70-an Sarankan Skuad Garuda Rekrut Pelatih Kelas Eropa Ini

Mantan pemain Timnas Indonesia era 1970-an ini mendesak PSSI agar memecat Shin Tae-yong. Menurutnya, pelatih kelas dunia ini lebih cocok melatih skuad Garuda.
Timnas Indonesia Dapat 3 Naturalisasi Baru, Shin Tae-yong Akhiri Perburuan Pemain Keturunan Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Dapat 3 Naturalisasi Baru, Shin Tae-yong Akhiri Perburuan Pemain Keturunan Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menjelaskan dirinya tak akan melakukan tur Eropa demi mencari pemain naturalisasi jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bukan Timnas Indonesia, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Andalkan Pemain Naturalisasi di Piala Asia 2023

Bukan Timnas Indonesia, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Andalkan Pemain Naturalisasi di Piala Asia 2023

Timnas Indonesia berhasil mencatat sejarah di Piala Asia 2023 Qatar setelah anak asuh Shin Tae-yong lolos dari fase grup dan sukses melaju ke babak 16 besar.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Bundesliga Seru
Selengkapnya