Jelang Pemilu 2024, Jokowi Ingatkan Jangan Ada Politik Identitas dan Agama

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sejumlah pesan bagi para politikus menjelang Pemilu 2024. Jokowi menegaskan agar mendukung sepenuhnya tahapan pemilu yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Jokowi lantas mengingatkan agar tidak ada lagi politik identitas dalam Pemilu 2024.

"Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial. Demokrasi kita harus semakin dewasa. Konsolidasi nasional harus diperkuat," ungkapnya dalam pidato di Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022).

Lebih lanjut, Jokowi juga membahas tentang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang direncanakan menjadi ibu kota baru Indonesia.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, IKN disiapkan untuk menggerakkan ekonomi baru serta diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), inovator, hingga wirausahawan. Atas hal ini, Presiden Jokowi memerintahkan untuk menjaga keberlanjutan wilayah tersebut.

"IKN bukan hanya untuk para ASN, tetapi juga para inovator dan para wirausahawan. Bukan hanya berisi kantor-kantor pemerintah, tetapi juga motor penggerak ekonomi baru," ujarnya. 

"Bukan kota biasa, tetapi kota rimba dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan kelas dunia. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan memang dibangun oleh APBN, tetapi selebihnya, 80% investasi swasta diundang untuk berpartisipasi," ucap Jokowi.

Sidang Tahunan MPR RI ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla. Wakil Presiden ke-11 RI Budiono, jajaran Wakil Ketua dan Anggota DPR RI, para menteri kabinet Indonesia Maju.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Presiden PKS Ahmad Saikhu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, hingga Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. (saa/chm)