LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Mendiang Brigadir Yoshua Hutabarat dan Martin Lukas Simanjuntak (Pengacara Keluarga Brigadir J).
Sumber :
  • Kolase tvonenews.com

Pengacara Brigadir J Sebut Ini Bukan Perbuatan Satu Orang: Perlu Kita Tahu Siapa yang Nembak Kepala, Dada, dan Jari

Lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J, kini Pengacara Brigadir J sebut ini bukan perbuatan satu Orang: perlu kita tahu siapa yang nembak kepala, dada, dan jari

Selasa, 23 Agustus 2022 - 13:40 WIB

Jakarta - Kabar terbaru soal autopsi ulang jasad Yoshua disampaikan oleh Ketua Persatuan Dokter Forensik Indonesia yang menyatakan bahwa bahwa luka di tubuh Almarhum Yoshua adalah murni luka senjata api atau proyektil, Selasa 23 Agustus 2022.

Mendengar hal itu, Martin  Lukas Simanjuntak menghargai hasil autopsi ulang dan selaku Pengacara Brigadir J sebut ini bukan perbuatan satu orang: perlu kita tahu siapa yang nembak kepala, dada, dan jari.

Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) akhirnya membongkar hasil autopsi ulang atau ekshumasi jenazah Brigadir alias Yoshua Hutabarat. Ketua PDFI Ade Firmansyah mengatakan pihaknya telah melaporkan hasil tersebut kepada penyidik Bareskrim Mabes Polri.

"Ya, kami sudah kasih penjelasan ke penyidik terkait hasil autopsi ulang Brigadir J," ujar Ade Firmansyah di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).  

Baca Juga :

Ketua PDFI Ade Firmansyah menjelaskan terkait adanya dua jari Brigadir J putus karena terkena lintasan peluru yang menyasar ke tubuhnya.  

"Jari yang patah itu karena arah alur lintasan anak peluru. Jelas sekali peluru keluar mengenai jarinya. Jadi, itu memang alur lintasan. Kalau bahwa awamnya mungkin tersambar, ya, seperti itu," kata Ade di Bareskrim Polri, Senin (22/8/2022). 

Dia menjelaskan pihaknya tidak bisa memastikan jari yang patah itu karena Brigadir J membela diri atau tidak. 

Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dibuktikan secara forensik.  
"Kalau melindungi diri atau enggak, saya tidak tahu. Namun, memang sesuai analisa kami terkait lintasan anak peluru itu juga memang sesuai dengan arahan lintasannya ketika keluar dari tubuh tersebut," jelasnya.  

Namun, Ade Firmansyah memastikan jika benar ada dua jari yang patah di tubuh Brigadir J.  "Ada dua. Jari kelingking dan manis di kiri," imbuhnya. 

"Ada dua. Jari kelingking dan manis di kiri," imbuhnya. 

Tanggapan Pengacara keluarga Brigadir J

Martin Lukas Simanjuntak, Pengacara keluarga Brigadir yang hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia Malam, memberi tanggapannya soal hasil autopsi ulang Brigadir J telah keluar dan telah diserahkan ke Penyidik Bareskrim Polri.

"Yang pertama kami mau meluruskan bahwa kami tidak kecewa, karena memang dari pertama kami akan menghormati apapun hasilnya," ujarnya.

"Namun memang dari penyampaiannya tidak detail dijelaskan mengenai kalau memang bukan akibat luka tembakan, lalu apa? Makanya nanti kami akan ikuti di persidangan." tambahnya.

Martin mengaku menghormati hasil dari autopsi yang kedua dari jasad Brigadir J karena salah satunya ada utusan Dokter Forensik dari Panglima TNI yang diwakili dari RSPAD.

Ditanyakan Host TvOne soal kesesuaian sejumlah luka-luka yang janggal dari sekujur tubuh Brigadir J dengan hasil autopsi ulang.

"Mengenai luka yang persesuaian, yang pasti pertama tembak menembak terpatahkan, kedua adalah dugaan perbuatan cabul terpatahkan dan mengenai korban meninggal karena apa sudah terjawab." tegasnya.

Lebih lanjut, Pengacara Keluarga Brigadir J ini tinggal menunggu kepastian dan informasi siapa saja yang menembak kliennya Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat melalui proses hukum dan hasil penyidikan dari Timsus bentukan Kapolri maupun Bareskrim Polri.

"Sekarang perlu kita tahu, siapa yang menembak dada, siapa yang menembak kepala belakang, siapa yang menembak jari tangan dan tembakan lainnya," jelasnya.

"Menurut hemat kami, ini bukan perbuatan satu orang, nanti biarlah di Persidangan dijelaskan semua," ucapnya.

Tidak ada luka kekerasan dari tubuh Brigadir J selain akibat senjata api

Sementara itu, dia menekankan dari hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J, PDFI tidak menemukan tindakan kekerasan selain luka akibat senjata api.  

Dia menegaskan hasil tersebut akan menjadi pertimbangan nanti di persidangan dengan autopsi pertama.  

"Jadi, kami sudah menganalisa bahwa tidak ada kekerasan. Itu juga akan menjadi materi di persidangan nanti bersama hasil autopsi pertama," kata dia 

Ade menjelaskan dari hasil pemeriksaan jenazah Brigadir J tidak ditemukan bekas kekerasan sebelum atau sesudah kematian. Dia mengaku kematian Brigadir J terjadi karena luka akibat senjata api, bukan seperti hal yang disebutkan kuasa hukum keluarga.  

"Jadi, kami mengungkap hasil bahwa di tubuh Brigadir J tidak ada bekas penyiksaan atau kekerasaan lainnya. Itu murni karena luka senjata api," jelasnya.  

Selanjutnya, Ade mengatakan luka senjata api itu ditemukan sebanyak lima peluru keluar dan satu yang bersarang di tubuh Brigadir J. Dia menuturkan pihaknya tidak menemukan bekas luka selain akibat senjata api.  

"Kami menemukan ada lima tembakan masuk dan empat yang keluar. Artinya, satu peluru ada yang menyasar di bagian belakang tulang rusuk," imbuhnya. 

Update tersangka kasus pembunhan Brigadir J

Diketahui dalam kasus kematian Brigadir J saat ini Polri saat ini sudah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka adalah Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Irjen Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf serta Putri Candrawhati.

 Kejadian itu bermula pada Jumat (8/7/2022), saat Bharada E diperintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J. Selain memerintah, mantan Kadiv Propam itu diduga juga merekayasa kronologi kasus pembunuhan seolah-olah terjadi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J di rumah dinasnya. 

Sementara itu, Bripka RR dan KM yang diduga berperan dan ikut membantu serta menyaksikan penembakan Bharada E terhadap korban juga terseret menjadi tersangka. Mereka dijerat pasal pembunuhan berencana subsider pasal pembunuhan lewat pasal 340 subsider pasal 338 juncto pasal 55 dan pasal 56 tentang pembunuhan berencana.

Tidak hanya itu, sebanyak 56 polisi hingga saat ini telah menjalani pemeriksaan oleh tim inspektorat khusus karena diduga melanggar disiplin dan etika saat menangani perkara ini. Dari jumlah itu, 16 polisi diantara telah menjalani penempatan khusus di Mako Brimob dan Div Propam Polri. (chm/mii/rka/ind)

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Ayah Punya Anak Perempuan Sudah Haid, Bagaiman Cara Mendidiknya agar Tidak Mudah Jatuh Hati pada Pria? Ini Penjelasan Buya Yahya

Ayah Punya Anak Perempuan Sudah Haid, Bagaiman Cara Mendidiknya agar Tidak Mudah Jatuh Hati pada Pria? Ini Penjelasan Buya Yahya

Secara umum mendidik dan merawat anak perempuan dikatakan tidak mudah, terutama ketika sudah haid. Mendengar ini, Ustaz Buya Yahya beri penjelasan ke orang tua.
Media Vietnam Tidak Terkejut Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Guinea, Sebut Tim Asuhan Shin Tae-yong Itu ...

Media Vietnam Tidak Terkejut Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Guinea, Sebut Tim Asuhan Shin Tae-yong Itu ...

Media Vietnam menganggap Timnas Indonesia U-23 pantas kalah dari Guinea pada pertandingan playoff Olimpiade di Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024).
Terungkap Isi Chat Grup Senior STIP Merunda, Rencanakan Ini Soal Kematian Putu Satria Ananta

Terungkap Isi Chat Grup Senior STIP Merunda, Rencanakan Ini Soal Kematian Putu Satria Ananta

Terungkap isi percakapan grup WhatsApp senior di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Merunda, Jakarta Utara yang palsukan kronologi kematian juniornya tersebar
Pernah Bersama Namun Berakhir, Yuk Belajar dari Kisah Cinta Mughits dan Barirah, Ustaz Hanan Attaki Ingatkan Ini

Pernah Bersama Namun Berakhir, Yuk Belajar dari Kisah Cinta Mughits dan Barirah, Ustaz Hanan Attaki Ingatkan Ini

Jatuh cinta bisa ke siapapun, termasuk ke mantan istri. Namun, rasa yang pernah ada tak selamanya bisa kembali bersama, berikut penjelasan Ustaz Hanan Attaki...
Soal Wacana Penambahan Kementerian di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Zulhas: Indonesia Negara Besar, Itu Bagus

Soal Wacana Penambahan Kementerian di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Zulhas: Indonesia Negara Besar, Itu Bagus

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berpendapat bahwa wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo dan Gibran merupakan ide bagus.
Shin Tae-yong Tak Usah Bersedih Lagi, PSSI Kirim Pesan Bahagia Soal Calon Pemain Naturalisasi Jelang Kualifikasi Piala Dunia

Shin Tae-yong Tak Usah Bersedih Lagi, PSSI Kirim Pesan Bahagia Soal Calon Pemain Naturalisasi Jelang Kualifikasi Piala Dunia

PSSI mengirimkan pesan bahagia soal progres pemain keturunan yang dinaturalisasi kepada Shin Tae-yong setelah Timnas Indonesia U-23 dikalahkan Guinea 0-1, Kamis (9/5/2024).
Trending
Seusai Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos ke Olimpiade, PSSI Ungkap Hal Mengejutkan Soal Kontrak Shin Tae-yong

Seusai Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos ke Olimpiade, PSSI Ungkap Hal Mengejutkan Soal Kontrak Shin Tae-yong

Seusai laga playoff Olimpiade 2024 antara Timnas Indonesia U-23 melawan Guinea, anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga mengungkapkan fakta mengejutkan soal kontrak Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia U-23 Asuhan Shin Tae-yong Dapat Penghargaan dari Presiden FIFA meski Gagal ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 Asuhan Shin Tae-yong Dapat Penghargaan dari Presiden FIFA meski Gagal ke Olimpiade Paris 2024

Skuad Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae-yong mendapatkan penghargaan dari Presiden FIFA, Gianni Infantino, meski gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Gagal Bawa Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade, Shin Tae-yong Sangat Terpukul hingga Menangis

Gagal Bawa Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade, Shin Tae-yong Sangat Terpukul hingga Menangis

Asisten pelatih Timnas Indonesia U-23, Nova Arianto mengungkapkan Shin Tae-yong sangat terpukul hingga menangis usai gagal bawa timnya ke Olimpiade Paris 2024.
PSSI akan Laporkan Wasit di Pertandingan Timnas Indonesia U-23 Vs Guinea ke FIFA? Ini Kata Tangan Kanan Erick Thohir

PSSI akan Laporkan Wasit di Pertandingan Timnas Indonesia U-23 Vs Guinea ke FIFA? Ini Kata Tangan Kanan Erick Thohir

PSSI akan melaporkan wasit Francois Letexier ke FIFA setelah beberapa keputusannya merugikan Timnas Indonesia U-23?.
Istri Witan Sulaeman Bagikan Foto Mengerikan Luka Suaminya usai Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Guinea, Berdarah hingga Rambut Terkelupas

Istri Witan Sulaeman Bagikan Foto Mengerikan Luka Suaminya usai Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Guinea, Berdarah hingga Rambut Terkelupas

Istri Witan Sulaeman, Rismahani Sulaeman membagikan foto luka mengerikan sang suami usai laga playoff Olimpiade Paris 2024 antara Timnas Indonesia U-23 melawan Guinea di Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB.
Pedih, Begini Suasana Ruang Ganti Timnas Indonesia U-23 usai Gagal Lolos ke Olimpiade Paris

Pedih, Begini Suasana Ruang Ganti Timnas Indonesia U-23 usai Gagal Lolos ke Olimpiade Paris

Para pemain Timnas Indonesia U-23 sangat terpukul usai kalah dari Guinea 0-1 pada laga playoff di Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024).
Shin Tae-yong Tak Usah Bersedih Lagi, PSSI Kirim Pesan Bahagia Soal Calon Pemain Naturalisasi Jelang Kualifikasi Piala Dunia

Shin Tae-yong Tak Usah Bersedih Lagi, PSSI Kirim Pesan Bahagia Soal Calon Pemain Naturalisasi Jelang Kualifikasi Piala Dunia

PSSI mengirimkan pesan bahagia soal progres pemain keturunan yang dinaturalisasi kepada Shin Tae-yong setelah Timnas Indonesia U-23 dikalahkan Guinea 0-1, Kamis (9/5/2024).
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Assalamualaikum Nusantara
04:30 - 06:00
Kabar Pagi
06:00 - 06:30
Kabar Arena Pagi
06:30 - 08:00
Apa Kabar Indonesia Pagi
08:00 - 09:00
Rumah Mamah Dedeh
09:00 - 10:00
Hidup Sehat bersama dr. Ekles
Selengkapnya