LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Cuplikan Film Pengkhiatan G30S PKI, suasana di Lubang Buaya saat penemuan jenazah 6 jenderal dan satu perwira pertama Angkatan Darat.
Sumber :
  • Dok. Film Pengkhianatan G30S PKI

Di Kemudian Hari, G30S PKI Dicurigai Sebagai Operasi Militer yang Sengaja Dirancang untuk Gagal, Oleh Siapa?

Operasi militer PKI yang dikenal dengan G30S PKI gagal hanya dalam hitungan jam. Sejumlah tokoh PKI mencurigai, operasi itu memang sengaja dirancang gagal.

Rabu, 7 September 2022 - 05:45 WIB

Lettu Doel Arif bergerak cepat, dipagi buta tanggal 1 Oktober 1965. Pasukan dengan sandi Pasopati yang ia pimpin sedang mengemban tugas penting sebagai pasukan utama G30S PKI, yang bertugas menculik para jenderal pimpinan Angkatan Darat.

Sekira pukul 03.00, Doel Arif dam pasukannya mengepung sebuah rumah di jalan Teuku Umar 40 Jakarta. Bunyi perintah untuk Letnan Satu Doel Arief adalah: menculik sang pemilik rumah, hidup atau mati!.

Pemilik rumah itu adalah Menhankam Pangab Jenderal AH Nasution. Ia merupakan target utama dalam daftar para Jenderal Angkatan Darat yang harus diculik oleh kelompok G30S PKI.

Foto: Cuplikan Film Pengkhianatan G30S PKI

Baca Juga :

Sang Jenderal yang telah kenyang dengan berbagai medan pertempuran pada masa perjuangan merebut kemerdekaan itu, dituduh para konspirator G30S PKI sebagai tokoh utama "Dewan Jenderal" yang akan merebut kekuasaan dari tangan presiden Soekarno.

Namun pada dini hari itu, rencana operasi kacau diluar perkiraan. Tokoh utama sasaran penculikan, Jenderal Nasution, rupanya berhasil lolos dari pengepungan.

Doel Arief dan pasukan Pasopatinya hanya bisa membawa Kapten Pierre Tendean sebagai tawanan dan juga menembak mati Brigadir Polisi Karel Satsuit Tubun dan putri bungsu Jenderal Nasution, Ade Irma Suryani.

Sementara itu di lokasi lain, yaitu pusat komando operasi G30S PKI, para pimpinan operasi awalnya saling berpelukan, memberikan selamat satu sama lainnya atas suksesnya penculikan para jenderal Angkatan Darat.

Foto: Cuplikan Film Pengkhianatan G30S PKI

Situasi di pagi hari tanggal 1 Oktober 1965 itu, merupakan jam-jam genting yang sangat menentukan. Bayangan kemenangan dari rencana kudeta itu telah ada di depan mata.

Tapi kemudian, dalam hitungan jam, situasi berubah dengan cepat, para "Perwira Berpikiran Maju" itu tercekat, saat mengetahui Jenderal Nasution berhasil lolos dan bersama Mayjen Soeharto mulai mempersiapkan serangan balik.

"Ketika masuk berita bahwa Nasution tidak kena dan melarikan diri, kelompok pimpinan menjadi terperanjat, kehilangan akal dan tidak berbuat apa-apa." jelas Brigjen Suparjo, dalam surat rahasianya yang Ia selundupkan ke penjara Laksamana Omar Dhani.

Suparjo, dalam catatan Victor M. Fic, sebagaimana disebutkan dalam dokumen rahasia yang dikirim ke penjara Omar Dhani, saat itu mengkritik tentang garis komando operasi yang tidak terencana dengan rapih. 

Dalam surat pada Omar Dhani tersebut, Suparjo bahkan menyayangkan sistem komando operasi yang tidak terpusat. Menurutnya, karena G30S PKI adalah operasi militer, seharusnya puncak komando dipegang oleh Letkol Untung dari kalangan militer.

"Karena yang menonjol pada ketika itu adalah gerakan militer, maka sebaiknya komando pertempuran diserahkan saja kepada kawan Untung dan kawan Syam bertindak sebagai komisaris politik. Atau sebaliknya, kawan Syam memegang komando tunggal sepenuhnya." jelasnya.

Foto: Brigjen Suparjo (kiri) dan Letkol Untung (kanan) - Dok. Wikipedia

Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau yang populer dengan sebutan G30S PKI, gagal total hanya dalam tempo hitungan jam. Kelompok militer yang disebut sebagai "perwira berpikiran maju" yang dipimpin oleh Komandan Cakrabirawa Letnan Kolonel Untung, kocar kacil oleh gempuran pasukan Angkatan Darat pimpinan Mayjen Soerhato dan Jenderal Nasution.

 

Peran Penting Sjam Kamaruzzaman

Adalah sosok Sjam Kamaruzzaman, Kepala Biro Khusus PKI, yang menjalankan peran yang sangat penting pada peristiwa berdarah G30S PKI tersebut. Sjam disebut sebagai pemimpin sesungguhnya operasi militer itu, sekaligus sebagai yang paling bertanggungjawab atas gagalnya G30S PKI.

Salim Said dalam bukunya "Dari Gestapu ke Reformasi, Serangkaian Kesaksian", terbitan Mizan 2013, menyebutkan, dalam kesaksiannya di pengadilan, saksi Mayor Udara Suyono menyebutkan bahwa Sjam adalah orang yang menentukan dalam rapat-rapat perencanaan operasi militer G30S PKI. 

Dalam Mahmillub yang mengadilinya pada 1968, Sjam menyebut Aidit yang memerintahkan dirinya melaksanakan Gestapu dalam kedudukannya sebagai Kepala Biro Khusus. Tidak dijelaskan bagaimana, menurut Aidit, cara Sjam harus melaksanakan G30S PKI.

Foto: Sjam Kamaruzzaman (Dok.Salim Said: Dari Gestapu ke Reformasi, Serangkaian Kesaksian)

Kegagalan dalam operasi tersebut kemudian memunculkan banyak rumor, diantaranya bahwa operasi militer G30S PKI tersebut sesungguhnya adalam operasi militer yang memang sengaja dirancang untuk gagal, dimana Sjam adalah orang yang paling bertanggung jawab didalamnya.

 

Sejumlah Kekacauan Dalam Operasi Militer G30S PKI

Salim Said menyebutkan, berdasarkan penuturan Letnan Kolonel Penerbang Heru Atmodjo dalam bukunya, Gerakan 30 September: Kesaksian Letkol (Pnb.) Heru Atmodjo, adalah Sjam yang sebenarnya langsung memimpin operasi militer pada satu Oktober pagi itu.

"Heru Atmodjo berada di Senko, pusat kegiatan Gestapu pada pagi hari itu merasa heran melihat bagaimana Sjam, seorang sipil, memimpin langsung operasi militer, sementara di sekitarnya ada Brigadir Jenderal TNI Supardjo, Letnan Kolonel Untung, serta Kolonel Latif." ungkap Salim.

Lebih lanjut menurut Salim, kekacauan dan akhirnya kegagalan operasi G30S PKI pimpinan Syam itulah yang mendorong Heru Atmodjo mencurigai operasi tersebut sebagai gerakan militer yang memang dirancang untuk gagal.

"Tidak terlalu sulit sebenarnya untuk mengerti dasar kecurigaan Heru Atmodjo tentang sosok Sjam. Lihat saja bagaimana pasukan yang ditugaskan di Monas tidak disiapkan logistiknya. Akibatnya, mereka kelaparan. Sebagian dari mereka (Batalion 530 dari Brawijaya) dengan mudah siang itu ditarik masuk ke Kostrad untuk disuguhi makan siang." ungkap Salim Said. 

"Batalion 454 dari Diponegoro yang dalam keadaan kelaparan mundur ke wilayah Pangkalan Udara Halim, mendapatkan makan yang secara tergesa-gesa disiapkan oleh Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Kolonel Udara Wisnu Jajengminardo." lanjutnya.

Foto: Cuplikan Film Pengkhianatan G30S PKI, suasana di Lubang Buaya.

Lalu, bagaimana harus menjelaskan bahwa seorang jenderal, seorang kolonel, seorang letnan kolonel, dan sejumlah mayor, kapten, dan letnan, secara berjamaah menjadikan diri mereka anak buah seorang sipil dalam sebuah operasi militer yang begitu penting dan rumit?

Apakah keputusan PKI mendukung gerakan para “perwira maju” dibawah pimpinan Letnan Kolonel Untung diubah oleh Sjam di lapangan, dari posisi hanya sebagai “pendukung” berubah menjadikan dirinya pemimpin operasi?.

Dalam catatan Salim Said, pada sidang Mahmillub, Sudisman tidak membicarakan penyim pangan yang dilakukan Sjam tersebut. Sudisman hanya menegaskan bahwa Sjam berhubungan langsung de ngan D.N. Aidit. Artinya, Sudisman tidak tahu apa persisnya perintah Aidit kepada Sjam.

Sebagaimana yang disaksikan beberapa tokoh G30S PKI yang berada di sekitar Sjam pada pagi hari pertama bulan Oktober di Senko, adalah Sjam yang memerintahkan pembunuhan dua jenderal yang tiba dengan selamat di Lubang Buaya, ketika yang lainnya sudah terlebih dahulu terbunuh di rumah masing-masing.

"Juga perlu dicatat bahwa Brigjen Supardjo, Kolonel Latif, maupun Letnan Kolonel Untung, semua mengaku terkejut ketika tahu terjadinya pembantaian tersebut. Supardjo, Latief, dan Untung memang tidak punya akses langsung kepada pasukan yang bertugas di lapangan pada pagi itu. Ini juga fenomena yang aneh." jelas Salim dalam bukunya.

Foto: Kolonel Abdul Latief saat menjalani sidang di pengadilan militer. (Dok. Perpustakaan Nasional)

Pembunuhan memang tak terhindarkan karena persiapan penculikan tidak dilakukan dengan perencanaan yang teliti dan saksama. Keadaan yang demikian ini hampir bisa dipastikan disebabkan oleh kepemimpinan Sjam yang tidak ditopang oleh pengalaman militer dalam memimpin sebuah operasi yang rumit dan sensitif.

Sebagian besar pasukan yang melakukan penculikan adalah orang baru di Jakarta. Mereka kemungkinan besar bukan hanya tidak kenal Jakarta, juga tidak kenal dengan baik oleh mereka yang akan diculiknya. 

Salim berpendapat, faktor persiapan operasi yang tidak rapi yang menyebabkan terjadinya kepanikan di lapangan hingga menjadi faktor utama gagalnya Operasi Militer G30S PKI.(Buz)

Ikuti perkembangan berita terbaru lainnya melalui channel YouTube tvOneNews:

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
PSSI Rilis Daftar Manajer Timnas Indonesia, Ada Mantan Bupati Tangerang

PSSI Rilis Daftar Manajer Timnas Indonesia, Ada Mantan Bupati Tangerang

PSSI resmi merilis daftar manajer Timnas Indonesia untuk senior, kelompok umur, dan wanita.
Oxford United yang Dimiliki Pengusaha Indonesia Anindya Bakrie Genggam Tiket Promosi ke Championship

Oxford United yang Dimiliki Pengusaha Indonesia Anindya Bakrie Genggam Tiket Promosi ke Championship

Klub milik pengusaha Indonesia Anindya Bakrie, Oxford United resmi promosi ke Championship usai menang 2-0 atas Bolton Wanderers pada laga playoff League One di Wembley Stadium, Sabtu (18/5/2024).
KPAI Kritik Keras Polres Tangsel Terkait Kasus Pemerkosaan Anak Perempuan Mandek 2 Tahun

KPAI Kritik Keras Polres Tangsel Terkait Kasus Pemerkosaan Anak Perempuan Mandek 2 Tahun

KPAI mengkritisi kinerja Polres Tangerang Selatan (Tangsel) dalam pengusutan kasus pemerkosaan anak perempuan MA yang dilakukan seorang pria bernama Holid.
Teco Beberkan Alasan Bali United Bisa Dicukur Habis Persib di Semifinal Liga 1 2023/2024

Teco Beberkan Alasan Bali United Bisa Dicukur Habis Persib di Semifinal Liga 1 2023/2024

Pelatih Bali United Stefano 'Teco' Cugurra mengakui jika Persib Bandung bermain lebih baik ketimbang timnya pada leg kedua semifinal Championship Series Liga 1 2023/2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu.
Mulai Baca Amalan Doa Pelunas Utang ini Sebelum Tidur, Dijamin Rezeki Deras Lagi, Kata Ustaz Adi Hidayat Sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW

Mulai Baca Amalan Doa Pelunas Utang ini Sebelum Tidur, Dijamin Rezeki Deras Lagi, Kata Ustaz Adi Hidayat Sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW

Ustaz Adi Hidayat (UAH) membagikan doa pelunas utang sebelum tidur agar rezeki seseorang kembali mengalir deras sesuai amalan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Ciro Alves Enggan Besar Kepala Jadi Pahlawan Kemenangan Persib Atas Bali United di Semifinal Liga 1 2023/2024

Ciro Alves Enggan Besar Kepala Jadi Pahlawan Kemenangan Persib Atas Bali United di Semifinal Liga 1 2023/2024

Kemenangan Persib atas Bali United tidak lepas dari sumbangsih Ciro Alves. Pria asal Brasil ini mencetak satu gol dan satu assist di laga leg kedua semifinal championship series Liga 1 2023/2024.
Trending
KPAI Kritik Keras Polres Tangsel Terkait Kasus Pemerkosaan Anak Perempuan Mandek 2 Tahun

KPAI Kritik Keras Polres Tangsel Terkait Kasus Pemerkosaan Anak Perempuan Mandek 2 Tahun

KPAI mengkritisi kinerja Polres Tangerang Selatan (Tangsel) dalam pengusutan kasus pemerkosaan anak perempuan MA yang dilakukan seorang pria bernama Holid.
Oxford United yang Dimiliki Pengusaha Indonesia Anindya Bakrie Genggam Tiket Promosi ke Championship

Oxford United yang Dimiliki Pengusaha Indonesia Anindya Bakrie Genggam Tiket Promosi ke Championship

Klub milik pengusaha Indonesia Anindya Bakrie, Oxford United resmi promosi ke Championship usai menang 2-0 atas Bolton Wanderers pada laga playoff League One di Wembley Stadium, Sabtu (18/5/2024).
PSSI Rilis Daftar Manajer Timnas Indonesia, Ada Mantan Bupati Tangerang

PSSI Rilis Daftar Manajer Timnas Indonesia, Ada Mantan Bupati Tangerang

PSSI resmi merilis daftar manajer Timnas Indonesia untuk senior, kelompok umur, dan wanita.
Sempat Jadi Pemain yang Paling Ditakuti Vietnam, Eks Striker Timnas Indonesia Ini Putuskan Pensiun Dini dan Sekarang Dia...

Sempat Jadi Pemain yang Paling Ditakuti Vietnam, Eks Striker Timnas Indonesia Ini Putuskan Pensiun Dini dan Sekarang Dia...

Striker ini sempat ditakuti oleh Vietnam usai cetak empat gol ke gawang mereka di Kualifikasi Piala Asia, namun dia putuskan pensiun dini dari Timnas Indonesia.
PSSI Bisa Kejar 3 Bintang Grade A Eropa Ini Buat Timnas Indonesia Usai Gagal Dipanggil Belanda di Euro 2024

PSSI Bisa Kejar 3 Bintang Grade A Eropa Ini Buat Timnas Indonesia Usai Gagal Dipanggil Belanda di Euro 2024

Timnas Indonesia bisa dapatkan amunisi berharga jika PSSI gerak cepat naturalisasi 3 bintang keturunan grade A Eropa yang gagal dipanggil Belanda di Euro 2024.
Bukti Nyata Ketegasan Shin Tae-yong, Tak Segan Tendang Pemain-pemain Ini dari Timnas Indonesia karena Indisipliner

Bukti Nyata Ketegasan Shin Tae-yong, Tak Segan Tendang Pemain-pemain Ini dari Timnas Indonesia karena Indisipliner

Sejak ditangani oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae yong, Timnas Indonesia kini secara perlahan mulai menunjukan peningkatan kualitas dalam segi permainan
Bukan Sakit Hati, Ini Alasan Sesungguhnya Shin Tae-yong Tak Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Bukan Sakit Hati, Ini Alasan Sesungguhnya Shin Tae-yong Tak Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Teka-teki alasan Shin Tae-yong tidak memanggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 akhirnya terjawab.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Bundesliga Seru
02:30 - 03:30
Apa Kabar Indonesia Malam
03:30 - 04:00
Buru Sergap
04:00 - 04:30
Assalamualaikum Nusantara
04:30 - 06:00
Kabar Pagi
06:00 - 06:30
Kabar Arena Pagi
Selengkapnya