Cianjur - Indonesia sedang berduka saat ini. Pasalnya, Cianjur diguncang oleh bencana gempa dengan kekuatan 5,6 magnitudo. Tak sampai di situ saja, ada hal yang paling menyisahkan kesedihan mendalam.
Yakni, soal korban gempa Cianjur yang hilang 151 jiwa, dan korban luka-luka tembus 1.083 jiwa. Sementara, yang paling menyisahkan luka lebih dalam adalah korban yang meninggal dunia mencapai 268 jiwa.
Sontak, hal ini pun membuat perhatian publik hingga membuat rakyat berdoa atas kejadian ini. Hal itu tak lain untuk mendoakan suadara-saudara yang saat ini tertimpa musibah gempa, agar selalu dilindungi Tuhan.
Bahkan perhatian Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun tak pernah lekang terhadap korban gempa di Cianjur. Orang nomor satu itu pun merasa sedih, karena kehilangan saudara-saudara dari satu daerahnya dikarenakan bencana alam itu.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil Takziah ke Makam Korban Gempa Cianjur.
Tak hanya itu saja, dari pantauan tvonenews.com, tampak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil itu melakukan takziah di pemakaman tempat korban gempa yang meninggal dunia.
Saat tiba di pemakaman, Ridwan Kamil memeluk erat satu di antara keluarga korban yang telah meninggal dunia. Pelukan erat itu pun memecahkan tangisan keluarga korban.
"Inalilahi wainalilahi rojiun, telah berpulang ananda Alinda Dela Puspita binti Cecep Nurjaman. Allah sudah memanggil almarhumah, seorang anak yang soleha tentunya, allah lebih sayangi dan juga Insyallah Husnul Khotimah aamiin," ucap Ridwan Kamil seperti yang dilansir dari Instagram pribadinya, Selasa (22/11/2022) malam.
Tak sampai disitu saja, ia juga tuliskan caption di instagram pribadinya, bahwa almarhumah Alinda Dela Puspita, Warga Cianjur yang meninggal dunia karena gempa bumi kemarin, sambil terus mengoordinasikan tim untuk memberi pertolongan pertama pada korban dan evakuasi di 14 titik kebencanaan.
"Seluruh kepala dinas/camat diminta untuk membersamai pemakaman 160-an warga yang menjadi korban meninggal dunia. 100 korban yang dirawat outdoor sudah kami pindahkan ke Rumah Sakit di kota Sukabumi, Cimahi dan Bandung. Sehingga tidak banyak yang bergelatakan di halaman parkir lagi," jelasnya dalam tulisan.
"Call Center 115 Basarnas, dan 117 BNPB bisa digunakan untuk mencari informasi terkait nama-nama warga Cianjur yang menjadi korban luka-luka atau meninggal dunia. Mohon doanya selalu untuk warga Cianjur. Hatur Nuhun," sambungnya menuturukan melalui tulisan.
Korban Gempa Cianjur, Sandi yang sedang Mencari Anak dan Istrinya.
- Menanti Kabar Anak dan Istri yang Menjadi Korban Gempa di Cianjur
Cerita memilukan korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, menyisahkan perhatian publik. Pasalnya, sampai saat ini para keluarga korban masih mencari anggota keluarganya yang hilang pasca-gempa yang mengguncang Cianjur, pada Senin (21/11/2022) sore.
Satu di antara warga Cugenang yang juga merupakan keluarga korban gempa di Cianjur, Sandi mengatakan, dirinya sejak pagi hari, sudah mencari keberadaan anggota keluarganya.
"Tadi pagi pencarian mulai dari jam 09.00 WIB sampai jam satu, lalu jam satu operatornya off, karena ada beberapa alasan ya. Mungkin karena kurangnya penerangan, dan alatnya juga mungkin," kata seorang ayah bernama Sandi yang anak dan istrinya hilang pasca-gempa, seperti yang dilansir di tvone, Selasa (22/11/2022).
Sambungnya menceritakan, sampai saat ini dirinya masih mencari anggota keluarganya yang hilang, yakni anak dan istrinya. Ia juga katakan, sampai saat ini dirinya belum ada kabar tentang anak dan istrinya.
"Sampai saat ini, belum ada kabar tentang anak dan istri saya. Anak saya masih berusia 4 tahun, masih sekolah tk," kata Sandi.
Kembali dijelaskannya, hari ini merupakan hari kedua untuk melakukan pencarian. Kemudian, dikatakannya, bahwa untuk pendataan korban itu dilakukan secara mandiri, yang melibatkan anak-anak karang taruna.
"Jadi kalau menemukan korban, kita lakukan pendataan mandiri. Kalau posko terpadu itu ada, tetapi lokasinya kurang memadai, jadi kita warga tidak memanfaatkannya dan buat posko darurat," ujar Sandi.
Oleh karena itu, ia katakan, anggota karang taruna saat ini mulai mendata warga-warga Cugenang yang berada di posko buatan mandiri.
Tenda Darurat Tempat Korban Gempa di Cianjur.
Tak hanya itu saja, ia juga katakan, sampai saat ini belum ada dari pihak pemerintahaan untuk mendata warga-warga yang terkena gempa di Cugenang ini. Bahkan, belum ada juga pendataan tentang warga yang kehilangan keluarganya.
"Hanya saja, pihak Desa dari karang taruna, yang mendata soal warga yang hilang dan keluarga yang mencari keluarganya yang menghilang," ungkap Sandi.
Selain itu, ia juga menyebutkan kendala pendataan saat menemukan korban yang tewas dan korban yang meninggal. Sebab, hal itu membuat karang taruna desa lebih bekerja keras untuk mencari keluarga korban, apabila korban telah ditemukan.
"Sampai saat ini belum ada pendataan korban yang hilang, terus keluarga yang mencari anggota keluarganya yang hilang, korban yang ditemukan, itu sampai saat ini tidak ada," pungkasnya.
"Harapaan kita masalah pendataan itu harap diperhatikan pemerintah, karena kami di sini fokus berharap keluarga kami selamat dan hidup," ujarnya.
Sambungnya menjelaskan, untuk tempat tidur warga yang selamat dan luka-luka sampai saat ini masih tidur di tenda darurat yang didirikan oleh anggota karang taruna.
"Kalau tenda darurat ada disiagakan, hanya saja jauh dari tempat kami. Nah, kalau kami ke tenda tempat darurat ke sana semua, kami jadi nggak tau informasi yang di sini," pungkasnya. (aag)
Load more