LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Dhio Daffa Swadilla diduga tega membunuh ayah dan ibu kandungnya, Abbas Ashar (58), Heri Iryani (54) dan kakak kandungnya Dhea Cahirunnisa (24) dengan cara meracuni.
Sumber :
  • tim tvone/tim tvone

Kerabat Korban Pembunuhan di Magelang Blak-blakan Bongkar Kebohongan Dhio Daffa

Kasus pembunuhan ayah dan ibu serta kakak kandung di Magelang, Jawa Tengah, masih menyita perhatian publik. Sebab, pelakunya anak kandung sendiri bernama Dhio

Rabu, 30 November 2022 - 19:06 WIB

Magelang - Kasus pembunuhan ayah dan ibu serta kakak kandung atau satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah, masih menyita perhatian publik. Pasalnya, pelaku dari pembunuhan tersebut diduga merupakan anak kandungnya sendiri, bernama Dhio Daffa Swadilla (22). 

Dhio Daffa Swadilla diduga tega membunuh ayah dan ibu kandungnya, Abbas Ashar (58), Heri Iryani (54) dan kakak kandungnya Dhea Cahirunnisa (24) dengan cara meracuni. 

Hal ini diungkapkan oleh Kabib Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudusy kepada awak media, seperti yang dilansir dari tvone.

Bahkan, dia menyebutkan motif pelaku, Dhio Daffa membunuh kedua orang tua dan kakak kandungnya, dikarenakan sakit hati dan sering diperlakukan tidak adil.

Baca Juga :

“Orang tua terduga pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun, kebutuhan rumah tangga cukup tinggi karena orang tua terduga pelaku kebetulan memiliki penyakit sehingga butuh biaya pengobatan, sedangkan anak pertama (korban perempuan) tidak diberikan beban untuk menanggung semua kebutuhan. Namun yang diberi beban anak kedua yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka,”sebut Pelaksana Tugas Kapolresta Magelang, AKBP M. Sajarod Zakun. 

Namun, motif itu malah dibantah oleh kerabat dekat korban atau keluarga korban. Bahkan, kakak korban pembunuhan itu, Sukoco blak-blakan membongkar kebohongan Dhio Daffa.

Dia katakan, bahwa apa yang dikatakan Dhio Daffa adalah kebohongan melainkan tidak benar. 

"Bahwa apa yanag dikatakan Dhio Daffa dalam pemeriksaan kepolisian adalah tidak benar soal dhio membunuh karena sakit hati, lantaran merasa dibebani untuk mencukupi kebutuhan keluarga," kata kakak korban, Sukoco kepada tvone, Rabu (30/11/2022). 

Sebelumnya diberitakan, pembunuhan satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah, menyita perhatian publik. Pasalnya, pelaku pembunuhan tersebut merupakan anak kandung korban, yang bernama Dhio Daffa Swadilla (22). 

Dhio Daffa Swadilla (22) tega habisi kedua orang tuanya, Abbas Ashar (58), Heri Iryani (54) dan saudara kandungnya Dhea Chairunnisa (24), dengan racun. Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudusy kepada awak media. 

Kolase Foto Dhio Daffa dan Personel Polisi sedang Olah TKP Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang. 

Dia menyebutkan, bahwa kejadian tersebut terjadi di sebuah Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (28/11/2022). 

Kemudian, berdasarkan hasil olah TKP dan penyelidikan, ia sebutkan, bahwa pihaknya menduga bahwa ketiga orang itu tewas karena diracuni. 

Bahkan, sejauh ini terduga dalam pembunuhan di Magelang tersebut, adalah anak kandung korban bernama Dhio Daffa Swadilla (22). Meskipun, ia ungkapkan, bahwa Dhio masih berstatus saksi dalam kasus ini.

Selain itu, ia juga ungkapkan, bahwa belakangan ini Dhio mengaku telah meracuni kedua orang tuanya dan kakak kandungnya.

"Racun untuk membunuh keluarganya itu, dia beli dengan cara online," sebut Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudusy kepada awak media.

Polisi sedang Olah TKP Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang, Jawa Tengah. 

Di samping itu, Kombes Iqbal Alqudusy juga beberkan, bahwa motif dari pembunuhan ini, diduga karena pelaku merasa diperlakukan tidak adil oleh kedua orang tuanya. 

“Orang tua terduga pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun, kebutuhan rumah tangga cukup tinggi karena orang tua terduga pelaku kebetulan memiliki penyakit sehingga butuh biaya pengobatan, sedangkan anak pertama (korban perempuan) tidak diberikan beban untuk menanggung semua kebutuhan. Namun yang diberi beban anak kedua yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka,”sebut Pelaksana Tugas Kapolresta Magelang AKBP M. Sajarod Zakun.

Sambungnya menuturkan, dari situlah muncul niat pelaku untuk menghabisi korban, karena sakit hati.

- Lakukan 2 Kali Percobaan Pembunuhan

Berdasarkan informasi dalam penyelidikan, pihaknya mendapatkan informasi pada hari Rabu (23/11) yang bersangkutan mencoba dengan memberikan zat kimia (arsenik) dicampur dalam dawet namun karena dosisnya terlalu rendah atau kurang sehingga hanya mengakibatkan mual-mual saja dan tidak sampai menimbulkan kematian.

"Ada dua kali percobaan, pertama sempat membelikan dawet untuk beberapa orang, tidak hanya keluarganya, namun tidak sampai mengakibatkan kematian. Zat beracun dibeli secara online," katanya.

Ia menyampaikan berapa gram zat beracun yang digunakan masih didalami karena yang bersangkutan mengakui menggunakan dua sendok teh dicampur dalam minuman teh dan kopi yang setiap pagi disajikan oleh ibunya.

"Kopi dan teh yang sudah dibuat ibunya, ketika ibunya keluar dari dapur, terduga pelaku ini memasukkan zat kimia itu dengan cara mencampurnya," katanya.

- Hasil Autopsi

Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol. dr. Sumy Hastry Purwanti menyampaikan ketiga jenazah meninggal tidak wajar dan setelah diautopsi, mereka minum air yang ada racunnya karena dari saluran napas atas dari bibir sampai lambung ada merah seperti terbakar.

"Para korban minum sesuatu zat beracun dan dari organ otak, jantung, hati, paru ada tanda-tanda racun. Sebab kematian karena zat yang beracun, ketiganya sama," katanya.

Ia menyebutkan jenis racunnya bisa golongan sianida, golongan arsenik atau golongan lain. Organ yang rusak dari tenggorokan, lambung, usus, hati, jantung, paru, dan otak seperti terbakar karena prosesnya cepat memasuki pembuluh darah sehingga mematikan.

Sebelumnya diberitakan, Polisi berhasil mengidentifikasi jenis racun yang terkandung dalam tubuh korban pembunuhan, yang terjadi di rumah milik korban di Jalan Durian, Dusun Prajenan, Desa Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengatakan bahwa petugas menemukan racun jenis arsenik.

Dirreskrimum bersama Bid Dokkes dan Bid labfor Polda Jawa Tengah dengan dibantu aparat Polresta Magelang, sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. 

Dalam kasus ini polisi sudah mengamankan seorang terduga pelaku yang masih ada hubungan keluarga dengan korban. Polisi masih mencari tahu motif terduga pelaku.

Selanjutnya juga diberitakan, Plt Kapolresta Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun katakan, setelah pihaknya dalami yang bersangkutan (pelaku Dhio) pernah menyalurkan zat kimia pada es dawet tapi tidak memberikan efek kepada korban meninggal dunia.

Hal tersebut menurut Sajarod dilakukan oleh pelaku pada Rabu (23/11/2022). Diduga, kadar racun yang digunakan Dheo sebelumnya tergolong rendah, sehingga hanya menyebabkan korban mual dan muntah saja.

Dari hasil penyelidikan sementara, tersangka tega menghabisi nyawa keluarganya sendiri karena merasa beban hidup yang ditanggungnya terlalu berat. 

“Pelaku mengaku merasa beban hidupnya berat,” katanya.

Sajarod menjelaskan bahwa dari informasi yang diterima oleh pihak kepolisian, kedua orang tuanya dari pelaku menderita penyakit yang membutuhkan pengobatan secara rutin.

“Menderita penyakit yang membutuhkan pengobatan secara rutin. Kalau tidak salah salah satunya menderita penyakit jantung, sehingga membutuhkan biaya pengobatan yang cukup tinggi,” jelas Sajarod. 

“Yang bersangkutan tidak bekerja sehingga dia bingung memenuhi segala kebutuhan dari mana,” tambahnya. (esa/aag) 

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
PDIP Pertanyakan Detail Bentuk Presidential Club, Berbeda dengan Golkar dan Demokrat

PDIP Pertanyakan Detail Bentuk Presidential Club, Berbeda dengan Golkar dan Demokrat

Masih seputar perbincangan Presidential Club, yang kini menuai perdebatan alot, termasuk PDIP melalui Mansinto juga mengomentari konsep Presidential Club itu
Wanti-wanti Pelatih Ipswich Town Usai Elkan Baggott cs Promosi, Bek Timnas Indonesia Harus Lakukan Ini Jika Ingin Main di Premier League

Wanti-wanti Pelatih Ipswich Town Usai Elkan Baggott cs Promosi, Bek Timnas Indonesia Harus Lakukan Ini Jika Ingin Main di Premier League

Pelatih Ipswich Town, Kieran McKenna berikan nasihat buat penggawa The Tractor Boys termasuk Elkan Baggott usai raih tiket promosi kasta teratas Liga Inggris.
Gerindra Terima Sinyal Luhut Binsar Peringatkan Pihak Toxic Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ternyata

Gerindra Terima Sinyal Luhut Binsar Peringatkan Pihak Toxic Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ternyata

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengaku menangkap sinyal peringatan dari Luhut Binsar Pandjaitan terkait pihak toxic yang mengincar jabatan pada pemerintahan Prabowo-Gibran.
Kondom Berserakan di RTH Tubagus Angke, Satpol PP DKI Dirikan Posko

Kondom Berserakan di RTH Tubagus Angke, Satpol PP DKI Dirikan Posko

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta mendirikan tiga posko keamanan di sekitar Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat untuk mencegah praktik prostitusi.
Menyesal Pernah Campakkan Shin Tae-yong Usai Gagal di Piala Dunia 2018, Netizen Korea Selatan Kini Memohon agar STY Balik ke Negaranya

Menyesal Pernah Campakkan Shin Tae-yong Usai Gagal di Piala Dunia 2018, Netizen Korea Selatan Kini Memohon agar STY Balik ke Negaranya

Netizen Korea Selatan memohon agar Timnas Indonesia kembalikan Shin Tae-yong untuk balik melatih negaranya setelah sukses bersama skuad Garuda di Piala Asia U23
Komentar Menohok Shin Tae-yong Jelang Laga Playoff Olimpiade Paris Lawan Guinea, Timnas Indonesia U-23 Kalah Justru Harus...

Komentar Menohok Shin Tae-yong Jelang Laga Playoff Olimpiade Paris Lawan Guinea, Timnas Indonesia U-23 Kalah Justru Harus...

Shin Tae-yong bicara soal Timnas Indonesia U-23 harus bertanding babak play-off Olimpiade Paris Lawan Guinea usai kalah 1-2 kontra Irak di Piala Asia U-23 2024.
Trending
Kisah Mengerikan Anggota Babinsa Saat Bertemu Suami Mutilasi Istri di Ciamis

Kisah Mengerikan Anggota Babinsa Saat Bertemu Suami Mutilasi Istri di Ciamis

Kasus pembunuhan dan mutilasi suami bernama Tarsum terhadap istrinya di di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Bergabungnya Calvin Verdonk dan Maarten Paes ke Timnas indonesia Sampai ke Telinga Ronald Koeman, Heran Cara Meyakinkan Para Talenta Belanda Pindah Negara

Bergabungnya Calvin Verdonk dan Maarten Paes ke Timnas indonesia Sampai ke Telinga Ronald Koeman, Heran Cara Meyakinkan Para Talenta Belanda Pindah Negara

Pelatih timnas Belanda, Ronald Koeman ikut mendengar kabar soal calon pemain naturalisasi terbaru timnas Indonesia, Calvin Verdonk, Jens Raven dan Maarten Paes.
Shin Tae-yong Kini Bisa Berbangga, 3 Pemain Timnas Indonesia Ini Berpotensi Tampil di 2 Liga Top Eropa

Shin Tae-yong Kini Bisa Berbangga, 3 Pemain Timnas Indonesia Ini Berpotensi Tampil di 2 Liga Top Eropa

Shin Tae-yong kini bisa berbangga karena tiga pemain andalannya di Timnas Indonesia berpeluang untuk tampil di dua liga top Eropa.
Sederet Fakta Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dibunuh Sebelum Korban Berangkat Pengajian, Warga Sempat dengar Jeritan

Sederet Fakta Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dibunuh Sebelum Korban Berangkat Pengajian, Warga Sempat dengar Jeritan

Hingga saat ini, Polres Ciamis berhasil mengungkap sederet fakta mengenai kasus suami mutilasi istri di Ciamis. Ternyata, korban akan pengajian sebelum dibunuh.
Ini Alasan Habib Bahar bin Smith Murka pada PDIP

Ini Alasan Habib Bahar bin Smith Murka pada PDIP

Habib Bahar bin Smith menyampaikan kemurkaannya kepada PDIP usai tak mencapai hasil gemilang pada perhelatan Pilpres 2024.
Suporter Vietnam Sindir Timnas Indonesia Kembali Datangkan Pemain Naturalisasi, Katanya Anak Asuh Shin Tae-yong ...

Suporter Vietnam Sindir Timnas Indonesia Kembali Datangkan Pemain Naturalisasi, Katanya Anak Asuh Shin Tae-yong ...

Di tengah kabar timnas Indonesia bakal kembali kedatangan pemain naturalisasi baru, langsung mendapat berbagai komentar pedas dari suporter Vietnam, pesaing.
Media Ternama Inggris Pernah Kritik Gaya Main Marselino Ferdinan, Pemain Timnas Indonesia Itu Sampai Disebut Perlu...

Media Ternama Inggris Pernah Kritik Gaya Main Marselino Ferdinan, Pemain Timnas Indonesia Itu Sampai Disebut Perlu...

Salah satu media terbaik di Inggris, The Guardian sempat menyampaikan kritik untuk gelandang Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Utama
21:00 - 22:00
E-Talkshow
22:00 - 23:00
Kabar Hari Ini
23:00 - 01:30
Bundesliga Seru
Selengkapnya