LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Sosok Brigadir J, Bharada E, dan Ferdy Sambo
Sumber :
  • Kolase Tvonenews.com

Perkataan Reza Hutabarat tentang Bharada E Terbukti, Ahli Bilang Sosok Richard Eliezer Ternyata. . .

Dalam sebuah kesaksiannya, Ahli menyebut bahwa sosok Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E menyebut bahwa ajudan Ferdy Sambo itu mempunyai sifat yang...

Selasa, 27 Desember 2022 - 12:04 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Perkataan Reza Hutabarat tentang Bharada E Terbukti, Ahli Bilang Sosok Richard Eliezer Ternyata. . .

Seorang Ahli Psikologi Klinis, Liza Marielly Djaprie dihadirkan dalam persidangan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J guna meringankan terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Selasa (27/12/2022).

Dalam keterangannya, Liza menyebut bahwa hasil asesmen yang dilakukannya, menghasilkan bahwa sosok Bharada E mempunyai tingkat kepatuhan yang sangat tinggi.

Kemudian Liza menyinggung soal kontrol diri pada sosok Bharada E.

Baca Juga :

Menurutnya, Bharada E saat kejadian (pembunuhan Brigadir J) disebut tidak memiliki kontrol terhadap dirinya.

"Ada penelitian yang namanya milgram, di mana terbukti seseorang itu cenderung untuk patuh ketika ada perintah yang diberikan oleh seorang figur otoritas dengan kondisi-kondisi tertentu yang mendukung hingga mengakibatkan orang seperti Bharada E itu tidak punya ruang secara bebas," kata Liza, Senin (26/12/2022).

Menurut Liza, dia (Bharada E) hanya sekedar menjalankan apa yang diperintahkan kepadanya.

Adapun, kata Liza, dia menganalisa sosok Bharada E sejak 15 Agustus 2022, kemudian berlanjut hingga 6 November 2022.

"Sampai saat ini, kalau kita bicara soal ini tentunya dia (Bharada E) sudah tidak nurut ya. Samapi pada suatu titik, analisa dia sudah mulai jalan, dan meyakini bahwa ini (perintah Ferdy Sambo) salah, akhirnya dia mulai jadi tidak patuh. Makannya dia memberanikan diri menjadi Justice Collaborator," kata Liza.

Sementara itu, di luar persidangan, adik Brigadir J, Reza Hutabarat di hadapan aktivis Irma Hutabarat, sempat mengungkapkan bahwa dia tidak merasa dendam meski Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E yang sudah menembak mati abang tercinta.


Sosok adik Brigadir J, Reza Hutabarat (kiri) dan Bharada E (kanan). (istimewa)

Pada kesempatan berbincang dengan aktivis Irma Hutabarat, adik Brigadir J, Reza Hutabarat ditanya apakah dia merasa dendam pada Bharada E, sang eksekutor, yang menghabisi sang kakak?

"Kamu gimana rasanya lihat Richard Eliezer (Bharada E)?" tanya Irma Hutabarat, seperti dilansir dari YouTube Irma Hutabarat, Selasa (25/10/2022).

Adpaun Reza Hutabarat menjawab pertanyaan Irma Hutabarat tersebut dengan tenang.

"Gimana ya, aku kayak biasa aja. Enggak ada dendam. Kita kan harus bisa maafkan juga ya,  cuma proses hukum kan harus tetap berjalan, seperti itu," kata Reza Hutabarat.

Mendengar jawaban tersebut, Irma Hutabarat pun saat itu bertanya tentang kedekatan Reza Hutabarat dengan Bharada E.

"Kau sendiri sudah kenal sama Richard Eliezer (Bharada E) sebelumnya?" tanya Irma Hutabarat.

Pertanyaan itu pun dijawab Reza Hutabarat.

"Sudah kenal bu saya, sudah sering ngobrol dengan dia, sering nyanyi-nyanyi bareng, main pingpong, main raket. Bahkan kalau dia lagi stay di Saguling, kita beli makanan bareng sama almarhum (Brigadir J) juga. Ketawa-ketawa bareng," kata Reza Hutabarat.

Kemudian Irma Hutabarat bertanya lebih dalam tentang sosok Bharada E di mata Reza Hutabarat.

Menurut Reza Hutabarat, Bharada E merupakan sosok yang periang dan juga humoris, hal itu pula yang disebutnya sebagai salah satu faktor Bharada E mudah bergaul dengan anggota polisi lainnya.

"Dia (Bharada E) itu suka bercanda, humoris, tapi kadang juga diem-diem sendiri (menyendiri) gitu. Kalau dari sisi pekerjaan, dia orangnya tekun dan rajin. Misal dia diperintahkan A, langsung dikerjain dan patuh," kata Reza Hutabarat.

Cerita tentang Awal Kematian Brigadir J

Dalam perbincangan itu juga Irma Hutabarat sempat menanyakan kepada Reza yang diketahui jika dirinya sempat datang ke ke rumah Ferdy Sambo pada hari meninggalnya sang kakak.

Saat itu Reza hutabarat mengaku jika dirinya sempat menyambangi rumah dari Ferdy Sambo dihari kakaknya Brigadir J meninggal dunia karena sebelumnya dia mendapat panggilan dari ajudan Ferdy Sambo lainnya untuk datang ke Biro Provos.

Adapun Reza Hutabarat mengatakan jika pada hari itu dia mendapat telepon dari ajudan Ferdy Sambo, Brigadir Daden yang meminta dirinya untuk datang ke Biro Provos

"Sempat kesana, kira-kira jam 7 malem di telepon sama Daden, dia sempat tanyakan juga kamu pegan senpi (senjata api) atau tidak, yaudah nanti kamu ke biro Provos ada yang nungguin soalnya," kata Reza Hutabarat.

Mendapat perintah tersebut Reza Hutabarat pun bertanya-tanya dengan apa yang terjadi, sebelum pergi menuju Biro Provos, Reza Hutabarat mengatakan jika dirinya sempat mampir terlebih dahulu ke sebuah tempat laundry pakaian untuk mengambil seragam miliknya.

Dalam perjalanannya, Reza Hutabarat mengaku jika dirinya secara kebetulan bertemu dengan Brigadir Daden yang berada di rumah dinas Ferdy Sambo di Saguling.

Bahkan saat bertemu Reza Hutabarat mengatakan jika dirinya sempat ditanyai dan digeledah untuk memeriksa apakah dirinya membawa senpi atau tidak oleh Brigadir Deden.

Mengetahui jika dirinya benar-benar membawa senpi, Brigadir Deden pun meminta Reza Hutabarat untuk segera menuju ke Biro Provos.

Saat tiba di Biro Provos ia mengatakan jika dirinya sempat melihat Bripka RR dan juga sempat berpapasan dengan Brigjen Hendra Kurniawan di Biro Provos sebelum akhirnya ia bertemu dengan Karo Provos Brigjen Ali di salah satu ruangan.

"Jadi kau ketemu dua Jenderal? ada Hendra Kurniawan ada Benny Ali ya malam itu?" tanya Irma Hutabarat.

Reza Hutabarat pun mengatakan jika dirnya berbincang secara empat mata dengan Brigjen Benny Ali dimana saat itu Brigjen Benny Ali meberikan kabar jika sang kakak Brigadir J meninggal pada sore hari.

Mendengar kabar itu pun Reza Hutabarat langsung terkejut dan mengaku jika dirinya sampai menangis, bahkan Reza juga mengatakan jika saat itu Benny Ali sempat menyampaikan kronologi yang mengatakan jika Brigadir J sebelumnya melakukan pelecehan kepada Terdakwa Putri Candrawathi.

Dilarang Melihat Jenazah Brigadir J

Mendengar Kronologi yang disampaikan oleh Karo Provos Brigjen Ali, Reza Huta Barat mengaku jika dirinya tidak percaya jika kakaknya melakukan pelecehan kepada terdakwa Putri Candrawathi.

Bahkan Reza Hutabarat mengaku jika dirinya sempat bertemu dengan beberapa petinggi Polri yang meminta dirinya untuk bersikap tenang dan diminta untuk menenangkan keluarga sebelum melihat jenazah kakaknya.

Saat berada di Rumah Sakit Kramat Jati ia mengaku jika dirinya sempat bertemu dengan dokter yang melakukan autopsi jenazah almarhum Brigadir J, namun belum sempat menjelaskan kondisinya ia mengaku jika perkataan dokter tersebut dipotong oleh salah seorang Kombes yang ia akui saat itu lupa namannya.

Merasa aneh akan hal tersebut Reza Hutabarat pun kemabali bertanya kepada dokter itu untuk meminta izin memakaikan baju seragam kepada almarhum kakaknya selesai dilakukan autopsi.

Sebelum melihat jenazah almarhum Brigadir J, Reza Hutabarat sempat meminta izin kepada polisi yang berpangkat Kombes itu namun Reza Justru ditahan dan tidak diperbolehkan untuk melihat almarhum untuk terakhir kalinya.

"Pas Jenazah keluar dari ruang autopsi itu pintu lobi ditutup sama mereka lalu Reza izin lagi sama kombes itu," ujar Reza.

Namun Reza Hutabarat tetap tidak diperbolehkan untuk melihat Jenazah kakak, bahkan Reza hanya diperbolehkan sebentar' untuk mendoakan jenazah Kakaknya yang sudah ada didalam peti jenazah. (abs)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Baru 19 Tahun, Sosok Jemaah Haji 2024 Termuda Asal Tambora Jakarta Barat ini Ceritakan Suka-Dukanya

Baru 19 Tahun, Sosok Jemaah Haji 2024 Termuda Asal Tambora Jakarta Barat ini Ceritakan Suka-Dukanya

Warga asal Tambora, Jakarta Barat, Zulfikar menjadi jemaah haji 2024 paling muda karena baru berusia 19 tahun untuk menemani ibunya ibadah haji di Tanah Suci.
Di Hadapan Tokoh Masyarakat Dan Pemuka Agama, Suriamah Akui Manfaat Program PNM Mekaar

Di Hadapan Tokoh Masyarakat Dan Pemuka Agama, Suriamah Akui Manfaat Program PNM Mekaar

Program Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merupakan program untuk mengangkat kesejahteraan perempuan di Indonesia melalui pembiayaan dan pendampingan usaha. 
Diduga Korban Banjir Bandang, Tiga Mayat Ditemukan Mengambang di Batang Ombilin dan Sungai Batang Kuantan

Diduga Korban Banjir Bandang, Tiga Mayat Ditemukan Mengambang di Batang Ombilin dan Sungai Batang Kuantan

Diduga korban banjir bandang lahar dingin, warga Nagari Tanjung Kecamatan Koto VII dan Nagari Durian Gadang, Kecamatan Sijunjung dihebohkan dengan penemuan maya
Kakek Vina Menangis Teringat Momen Terakhir Sang Cucu Pamit di Malam Pembunuhan Keji, Katanya...

Kakek Vina Menangis Teringat Momen Terakhir Sang Cucu Pamit di Malam Pembunuhan Keji, Katanya...

Kakek Vina korban pemerkosaan tak kuasa menahan tangis saat menceritakan momen sang cucu berpamitan untuk yang terakhir kalinya. Ini penuturan kakek Sadullah.
Trans Studio Bandung: Liburan Keluarga Seru di Tengah Kota

Trans Studio Bandung: Liburan Keluarga Seru di Tengah Kota

Trans Studio Bandung adalah salah satu destinasi wisata terpopuler di Jawa Barat. Terletak di jantung Kota Bandung, tempat ini menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.
Empat Pelaku Illegal Logging Hutan Lindung di Blitar Ditangkap

Empat Pelaku Illegal Logging Hutan Lindung di Blitar Ditangkap

Empat orang pelaku illegal logging yaitu NEW (53) alias Nahum warga Magetan, AN (44), NH (33) dan TW (33) warga Kecamatan Doko, Blitar berhasil ditangkap. 
Trending
Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Viral Lagi, Keluarga Ungkap Ada Pihak yang Tak Mau Namanya Jelek sampai Intimidasi: Kenapa Ibu Mau, Uang Segitu Cepet Habis

Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Viral Lagi, Keluarga Ungkap Ada Pihak yang Tak Mau Namanya Jelek sampai Intimidasi: Kenapa Ibu Mau, Uang Segitu Cepet Habis

Keluarga mengungkap sempat didatangi dan diintimidasi oleh seseorang yang tidak ingin Film Vina: Sebelum 7 Hari membuat kasus lama di Cirebon menjadi viral lagi
Pelatih Skotlandia Ini Peringatkan Shin Tae-yong Soal Banyaknya Pemain Naturalisasi di Timnas Indonesia, Sebut Nasibnya Bisa Serupa...

Pelatih Skotlandia Ini Peringatkan Shin Tae-yong Soal Banyaknya Pemain Naturalisasi di Timnas Indonesia, Sebut Nasibnya Bisa Serupa...

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, mengungkapkan dampak negatif dari banyaknya pemain naturalisasi.
Fakhri Husaini Anggap Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia di Piala Asia Biasa Saja, Kok Bisa?

Fakhri Husaini Anggap Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia di Piala Asia Biasa Saja, Kok Bisa?

Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini menganggap keberhasilan Shin Tae-yong di Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-23 2024 sebagai sesuatu yang biasa saja.
8 Tahun Tak Tuntas! Menguak Kronologi Rinci Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Vina di Cirebon 2016 Silam

8 Tahun Tak Tuntas! Menguak Kronologi Rinci Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Vina di Cirebon 2016 Silam

Kasus pembunuhan yang menimpa Vina dan kekasihnya Eky lada 2016 silam kembali viral setelah penayangan Film Vina: Sebelum 7 Hari di bioskop.
Nenek Vina Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Bertemu Pemeran Vina: Mirip Banget Sama Cucu Nenek

Nenek Vina Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Bertemu Pemeran Vina: Mirip Banget Sama Cucu Nenek

Pemeran karakter Vina di Film Vina: Sebelum 7 Hari, Nayla Denny Purnama mengungkapkan momen pertemuannya dengan keluarga Vina sebelum memulai syuting
Mengerikan, Remaja di Sukabumi Tidur Bersimbah Darah Usai Bunuh Ibu Kandungnya

Mengerikan, Remaja di Sukabumi Tidur Bersimbah Darah Usai Bunuh Ibu Kandungnya

Seorang remaja di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Suara Hati Fakhri Husaini Menolak Menjadi Asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Singgung Soal Attitude

Suara Hati Fakhri Husaini Menolak Menjadi Asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Singgung Soal Attitude

Fakhri Husaini mengaku pernah menolak tawaran menjadi asisten pelatih Shin tae-yong di Timnas Indonesia karena alasan tak dihargai.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang
18:00 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Indonesia Business Forum
21:00 - 22:00
Kabar Utama 2
22:00 - 22:30
Panggilan Baitullah
22:30 - 23:30
Kabar Hari ini
Selengkapnya