Jakarta - Stunting menjadi masalah serius yang berdampak panjang pada kesehatan. Selain itu juga dapat mengancam peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.
Melihat faktor penyebab stunting yang kompleks, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah terus berupaya mengentaskan stunting dengan mencari titik-titik utama dan rawan penyebab stunting pada anak.
Sehingga dapat memberikan intervensi dan prioritas penanganan yang tepat.
Menurut Menkes, ibu sebagai pilar utama sehingga edukasi yang tepat dan pemantauan terhadap status gizi ibu diawal kehamilan sangat penting untuk cegah stunting.
“Kita melihat yang menyebabkan angka stunting paling tinggi adalah pada masa-masa ibu hamil," tutur Menkes Budi.
Dia mengingatkan, saat ibunya hamil jangan sampai kekurangan gizi dan kekurangan zat besi.
"Pada saat bayinya sudah berusia 6 sampai 24 bulan memberikan makanan pendamping asi. Ibu-ibu inilah yang sangat menetukan apakah gizi anaknya cukup agar tidak stunting,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengimbau seluruh elemen masyarakat bergerak bersama melawan stunting melalui sosialisasi dan praktik upaya-upaya untuk mencegah terjadinya stunting.
“Penting kita sadari bahwa menyelesaikan isu stunting tidak akan dapat dilakukan jika kita bekerja secara sendiri-sendiri, apalagi hanya menitikberatkan intervensi pada sektor kesehatan saja," kata dia.
Dia mengatakan, untuk menangani permasalahan ini, seluruh sektor pembangunan harus bekerja bersama.
"Termasuk juga dalam menyelesaikan isu-isu ketidaksetaraan gender dan isu perempuan dan anak yang saling berkaitan," tandasnya. (rpi/ebs)
Load more