Tutup Menu
LIVESTREAM
Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim
Sulawesi Lainnya
Artikel
Tegar Putuhena, salah satu kuasa hukum korban gagal ginjal akut pada anak
Sumber :
  • tvOnenews/Rika Pangesti

BPOM sebut Praxion Aman, Kuasa Hukum Korban Gagal Ginjal Akut Pada Anak: Hobi Lempar Bola

Tim Advokasi untuk Kemanusiaan kasus gagal ginjal akut pada Anak tanggapi pernyataan BPOM yang sebut bahwa obat sirop merek Praxion aman dikonsumsi masyarakat.

Rabu, 8 Februari 2023 - 23:37 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Tim Advokasi untuk Kemanusiaan kasus gagal ginjal akut pada Anak menanggapi pernyataan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyebut bahwa obat sirop merek Praxion aman dikonsumsi masyarakat.

Menurut Tegar Putuhena, salah satu kuasa hukum korban gagal ginjal akut, pernyataan BPOM tersebut merupakan bentuk lepas tangan BPOM menghadapi kasus ini. Bahkan, cenderung terlihat melempar bola kepada korban.

BPOM Victim Blaming

"Ini yang menjadi persoalan, ketika terjadi victim blaming, menyalahkan korban, dan ini bukan pertama kali yang dilakukan oleh BPOM. Kalau kita telusur ke belakang, itu sering sering sekali," ucap Tegar saat dihubungi tvonenews.com, Rabu (8/2/2023).

"Misalnya kejadian korban-korban tahun kemarin itu ada pernyataan bahwa 'makanya kalau mengkonsumsi obat jangan beli obat sembarangan, harus dengan resep dokter' ada pernyataan begitu," sambungnya.

Faktanya, menurut Tegar, semua korban yang ia dampingi itu mendapatkan obatnya berdasarkan resep dokter dan mendapatkannya di fasilitas kesehatan yang resmi.

"Seakan korban yang salah, orang tua yang salah memberi asupan, jadi pandangannya seolah-olah dia benar, bahwa obat ini aman, tapi mana buktinya? apa jaminannya?," ujarnya.

Dia memandang, pola sikap BPOM ini dalam menghadapi kasus terus berulang tanpa solusi dan sanksi yang tepat.

"Ketika ada kejadian, coba lepas tangan kemudian buang bola, kemudian nanti apalagi alasan klisenya, kurang kewenangan, nanti alasan kurang anggaran, selalu pola itu yang diulang-ulang," terang dia.

Kemudian, dia menyoroti kejadian tahun 2022 yang merenggut nyawa 200 anak-anak akibat menderita gagal ginjal akut usai meminum obat yang mengandung zat berbahaya.



BPOM Buang Bola

"Tahun 2022 begitu, buang bola. Nah tahun 2023 juga arahnya kita lihat seperti itu lagi dengan alasan Pemerintah sudah menjalankan fungsinya dan ini kesalahan warga karena membeli obat sembarangan," kata Tegar.

Menurutnya, jika berbicara soal kesalahan masyarakat dalam memilih dan mengonsumsi obat. Dia mempertanyakan, bagaimana bisa obat-obat yang tak layak dikonsumsi oleh manusia, bahkan mengandung racun itu dapat beredar di lingkungan masyarakat.

"Yang dulu juga kan begitu, dulu izin edarnya udah keluar berarti kan sudah proses pengujian. Artinya secara sistem pengawasan pre-marketnya itu sudah memenuhi standar BPOM obat-obat yang beredar di tahun 2022 yang ternyata itu mengandung racun. Nah sekarang juga bahasanya sama," papar Tegar.

"Untuk persoalan EG dan DEG di tahun 2022 itu beredar bebas saja, BPOM sampai sekarang gak ada tuh kita lihat mendapatkan sanksi atau teguran. Jangankan itu, meminta maaf saja kepada korban tidak," imbuhnya.

Lebih lanjut, Tegar mengaku menyesalkan BPOM yang menjelaskan kepada publik terkait metode-metode uji yang tidak menggunakan berbagai bahasa yang dapat dimengerti oleh masyarakat awam.

"Mungkin anggapan masyarakat awam terhadap bahasa-bahasa ilmiahnya yang kita tidak dapat mengerti itu bahwa oh BPOM itu sudah benar bekerja menguji di labotarium, bahwa benar obat itu sudah diuji. Padahal apa, prosedur itu hanya mereka yang mengerti. Kita tidak mengerti mereka itu bicara apa, target penjelasannya kan ke masyarakat awam," kata Tegar.

"Menyatakan bahwa ini BPOM sudah menjalankan tugas sesuai prosedur yang berlaku, dan so far ini semua benar gitu kan, mereka mendorong supaya diinvestigasi dan membuka kemungkinan apakah ada penyebab lain diluar itu," tambahnya.

Dia menilai, BPOM enggan untuk mengakui kesalahannya. BPOM hanya merespons laporan kasus-kasus tanpa memitigasi bahayanya. Kata dia, semestinya BPOM mencegah agar korban tak berjatuhan lagi.

"Harusnya mereka, Pemerintah itu bisa menjamin bahwa setiap bahan atau obat yang beredar di masyarakat itu sudah pasti aman dikonsumsi dan tidak membahayakan nyawa," pungkasnya. (rpi/ade)

Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Ricuh Turnamen Sepak Bola di Kabupaten Semarang, Penonton Masuk Lapangan dan Keroyok Wasit

Ricuh Turnamen Sepak Bola di Kabupaten Semarang, Penonton Masuk Lapangan dan Keroyok Wasit

Kericuhan terjadi saat turnamen sepak bola Bener Bersatu Cup 2 di lapangan Pule Desa Bener, Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (8/6/2023).
Teka-teki Motif Pembunuhan Mayat dalam Koper Terungkap, Ini Penjelasan Polisi

Teka-teki Motif Pembunuhan Mayat dalam Koper Terungkap, Ini Penjelasan Polisi

Teka teki motif pembunuhan mayat dalam koper terungkap. mahasiswi Fakultas Hukum Ubaya bernama Angelina Natania mayatnya dimasukan dalam koper
Kesal dengan Mantan Istri, Lelaki di Purbalingga Tega Aniaya Anak Kandung

Kesal dengan Mantan Istri, Lelaki di Purbalingga Tega Aniaya Anak Kandung

Miris, kasus penganiayaan terhadap anak kandungnya sendiri terjadi di Purbalingga Jateng. Hal tersebut terungkap saat konferensi pers di Mapolres Purbalingga.
Kasus Dugaan Penembakan Habib Bahar Tetap Berlanjut, Kabid Humas Polda Jabar: Menunggu Hasil Uji Balistik

Kasus Dugaan Penembakan Habib Bahar Tetap Berlanjut, Kabid Humas Polda Jabar: Menunggu Hasil Uji Balistik

Kabid Humas Polda Jabar mengatakan bahwa kasus dugaan penembakan Habib Bahar bin Smith beberapa waktu lalu di Kabupaten Bogor tidak berhenti dan masih berlanjut
Polres Singkawang Ciduk Tiga Orang Pelaku Tindak Pidana TPPO Eksploitasi Seksual Anak di Bawah Umur

Polres Singkawang Ciduk Tiga Orang Pelaku Tindak Pidana TPPO Eksploitasi Seksual Anak di Bawah Umur

Satgas TPPO Polres Singkawang berhasil mengungkap kasus tindak pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan atau Eksploitasi Seksual terhadap Anak dibawah Umur.
Kalahkan Dewa United, Prawira Harum Bandung Pastikan Tiket Babak Playoff IBL Indonesia

Kalahkan Dewa United, Prawira Harum Bandung Pastikan Tiket Babak Playoff IBL Indonesia

Dalam pertandingan ini, Prawira tampil mengesankan dengan dipimpin kapten Reza Guntara. Pelatih David Singleton menurunkan Brandone Francis sebagai starter,
Trending
Biduan Dangdut Buang Jasad Bayi di Tegalombo Pacitan, Senyum-senyum saat Diperiksa Polisi

Biduan Dangdut Buang Jasad Bayi di Tegalombo Pacitan, Senyum-senyum saat Diperiksa Polisi

Biduan dangdut buang jasad bayi di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan. Senyum-senyum saat diperiksa polisi. 
Wow, Minum Kopi Tanpa Gula Dicampur Pisang di Pagi Hari Ternyata Manfaatnya Dahsyat Luar Biasa Kata dr Zaidul Akbar, Ini Resepnya...

Wow, Minum Kopi Tanpa Gula Dicampur Pisang di Pagi Hari Ternyata Manfaatnya Dahsyat Luar Biasa Kata dr Zaidul Akbar, Ini Resepnya...

Anda penggemar kopi? ternyata, minum kopi bisa menyehatkan jika dicampur dengan pisang kata dr Zaidul Akbar. Cara membuatnya pun sangat mudah, ini resepnya...
Orang Tua Ngamuk Karena Sudah Bayar Rp2 Juta per Siswa, Ratusan Siswa MAN 1 Bekasi Batal Berangkat Study Tour ke Yogyakarta

Orang Tua Ngamuk Karena Sudah Bayar Rp2 Juta per Siswa, Ratusan Siswa MAN 1 Bekasi Batal Berangkat Study Tour ke Yogyakarta

Ratusan orang tua murid mendatangi sekolah dan mengamuk kepada agen travel setelah mengetahui anaknya yang bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1, Bekasi Utara, Kota Bekasi, batal berangkat ke Yogyakarta, Kamis (8/06/2023) malam.
Aktris Video Dewasa Taiwan Han Tang Tuntut Pacarnya Harus Punya Mr P Lebih dari 18 Cm

Aktris Video Dewasa Taiwan Han Tang Tuntut Pacarnya Harus Punya Mr P Lebih dari 18 Cm

Aktris video dewasa (AV) Taiwan Han Tang membahas motivasinya untuk bergabung dengan industri video dewasa dalam wawancara baru-baru ini dengan TVBS News.
Kasus Ibu Gorok Anak Kandung di Jember, ternyata Anak Kesayangan, Ini Penyebabnya

Kasus Ibu Gorok Anak Kandung di Jember, ternyata Anak Kesayangan, Ini Penyebabnya

Ibu gorok leher anak kandung kemudian mencoba bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri, ternyata korban adalah anak kesayangan. 
Pelaku Pembuang Jasad Bayi di Kecamatan Tegalombo, Pacitan merupakan Seorang Biduan Dangdut

Pelaku Pembuang Jasad Bayi di Kecamatan Tegalombo, Pacitan merupakan Seorang Biduan Dangdut

Satreskrim Polres Pacitan ungkap pelaku pembuang bayi di area perkebunan milik Suyatni, di Jalan Kebondalem - Petungsinarang Desa Kebondalem, Tegalombo, Pacitan
Denny Indrayana Sebut Suharso Monoarfa

Denny Indrayana Sebut Suharso Monoarfa "Dipecat" PPP karena 4 Kali Bertemu Anies Baswedan

Ahli hukum tata negara Denny Indrayana menyebut Suharso Monoarfa "dipecat" dari PPP karena 4 kali bertemu Anies Baswedan. 
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Hari Ini
23:30 - 00:00
Kabar Arena
00:00 - 01:00
Kabar Dunia
01:00 - 02:00
Trust
Selengkapnya