Bakat Budiman terus terasah bersama Bandung Raya, hingga talentanya bisa membantu tim menjadi juara Liga Indonesia II 1995/1996. Setelah itu, Bandung Raya bubar dan dia hengkang ke Persikab Kabupaten Bandung. Setelah itu, Budiman hengkang ke Persija pada musim 1999/2000.
Budiman diajak Herry Kiswanto, eks rekan setim di Bandung Raya yang sudah jadi asisten pelatih Macan Kemayoran. Saat itu Ivan Kolev yang jadi pelatih kepala dan tertarik dengan jasa Budiman.
Pada musim debutnya, dia melaju ke semifinal Liga Indonesia 1999/2000. Sayang Persija harus kalah di tangan PSM Makassar. Dia memutuskan gabung Persija karena tidak dapat tawaran dari Persib.
Gagal menjadi juara di musim pertama tidak lantas membuatnya patah arang. Di musim keduanya, Budiman sukses membawa Persija menjadi juara. Yang menjadi hal ironis adalah dia meraih trofi dengan perannya sebagai kapten.
Di bawah komando Sofyan Hadi, putra Lembang dengan latar belakang sebagai putra priangan ditunjuk jadi kapten Persija. Kemenangan 3-2 di pertandingan final atas PSM membalaskan dendam atas kekalahan di musim yang sebelumnya.
Gelar juara ini juga menjadi ajang dia membuktikan diri atas kepercayaan dari Sofyan Hadi dan rekan-rekan setimnya. Meskipun ia adalah orang Bandung, tapi semua elemen di tim menaruh hormat padanya.
Load more