Jakarta, tvOnenews.com - Polri bakal menindak tegas insiden pelemparan bus Persis Solo, yang dilakukan oleh suporter Persita Tangerang usai pertandingan Liga 1 pekan ke-21, di Stadion Indomilk Arena, Sabtu (28/1/2023).
Kepolisian pun telah menetapkan tujuh tersangka diduga sebagai oknum suporter, yang sengaja melemparkan batu ke arah bus hingga kaca samping pecah.
“Kemudian dengan peristiwa yang kemarin terjadi antara Persis Solo dan Persita Tangerang, kita sudah perintahkan Kapolda Metro Jaya untuk usut tuntas,” kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Rabu (1/2/2023).
“Kemarin sudah diamankan tujuh orang, dan saya minta untuk dituntaskan karena kita tidak ingin ke depan ada lagi aksi-aksi seperti itu,” jelasnya.
Kemudian Polri tengah melakukan pendalaman dengan pemeriksaan lebih lanjut terhadap para pelaku yang sudah diamankan.
“Kita ingin sama-sama agar iklim sepak bola terjaga dengan baik, ini perlu kesadaran dan kita jaga sama-sama. Ini perlu peran segala pihak,” ujarnya.
Insiden tersebut tak lama berselang dengan penyelenggaraan kursus manajemen pengamanan stadion yang dimulai pada tanggal 25 Januari. Sehingga hal ini menjadi evaluasi dalam melakukan pengawalan pemain terkait keamanan stadion.
“Stadion juga akan ada perubahan dalam pengamanan atau pengawalan para pemain atau pihak tim karena belakangan ini kita sama-sama tahu bahwa hal tidak mengenakan kepada pemain Persis Solo itu hanya berselang beberapa hari dari kursus pengamanan stadion. Hal krusial apa yang bakal diterapkan untuk pengamanan atau keamanan para pemain?,” paparnya.
Selanjutnya, pihak Polri akan menerapkan ilmu yang disampaikan oleh para ahli dan para pelaksana keamanan sepak bola dalam pelatihan tersebut agar pola pengamanan di stadion dapat berjalan dengan baik.
“Jadi tentunya apa yang diajarkan oleh beliau terkait dengan pengalaman-pengalaman di luar negeri, model-model pola pengalamannya seperti apa dan kemudian kita bandingkan dengan peristiwa yang terjadi di dalam negeri tentunya ini menjadi satu kesatuan. Memang ini utamanya yang dilatihkan adalah terkait dengan bagaimana pola pengamanan di stadion dan sekitar stadion,” katanya.
Pengawalan pemain dari mulai keberangkatan hingga sampai di tempat pertandingan pun termasuk bahan evaluasi dalam pengamanan stadion.
“Namun juga tentunya kita tidak berhenti sampai di sana termasuk bagaimana mengawal dan mengamankan pemain dari titik keberangkatan sampai tempat pertandingan dan kembalinya ini juga menjadi bagian yang terus kita evaluasi dan saya kira ini menjadi tantangan buat kita semua agar semuanya berjalan dengan baik,” ujarnya.
Polri pun mengimbau seluruh elemen sepak bola di Indonesia untuk lebih bisa mengedukasi diri agar hal-hal yang bersifat anarkis tidak terulang lagi.
“Tentunya saya imbau kepada teman-teman para manajer, pemimpin klub, pemimpin suporter juga mari kita berikan edukasi kemudian kita semua bisa mempersiapkan diri dengan baik . Jadi hal-hal lama yang mungkin harus ditinggalkan, kita tinggalkan dan tentunya terhadap hal-hal seperti itu apalagi bersifat anarkis, merusak dan sebagainya kami dari Polri tentu mengambil tindakan tegas,” tandasnya. (hsn/mir)
Load more