Burnley, Inggris – Puasa Ramadan tidak menghalangi pemain sepakbola untuk tetap tanding di kompetisi profesional. Di Liga Inggris, wasit punya solusi untuk pemain yang sedang berpuasa dengan memberi kesempatan berbuka di tengah pertandingan, seperti terlihat pada laga Burnley versus Southampton.
Ada momen yang menarik dalam laga lanjutan Liga Inggris 2021-2022 yang mempertemukan Burnley dan Southampton di Stadion Turf Moor pada Kamis malam di Eropa atau Jumat (22/4/2022) dini hari waktu Indonesia. Bukan soal kemenangan tuan rumah, 2-0, atas tamu, melainkan tentang hal lain.
Wasit meniup peluit tanpa ada kesalahan atau mengikuti aturan permainan, melainkan karena ingin memberi waktu khusus bagi beberapa pemain melakukan kegiatan ibadah. Stuart Atwell meniup peluit dan menghentikan sejenak pertandingan pada babak pertama, untuk memberi kesempatan dua pemain Southampton yang beragama muslim dapat berbuka puasa.
Ketika jam memasuki pukul 20.26 waktu setempat, azan maghrib berkumandang di kota Burnley. Dua pemain muslim milik klub berjuluk The Saint langsung berlari ke arah pinggir lapangan untuk berbuka puasa dengan minuman dan beberapa makanan ringan.
Dua pemain muslim Southampton adalah Mohamed Elyounoussi dan Yan Valery. Mohamed Elyounoussi ialah pemain nasional Norwegia. Namun ia lahir di Maroko, di kawasan Afrika Utara. Orangtuanya ialah muslim Arab yang kemudian memboyong Mohamed kecil dan keluarganya pindah ke Eropa.
Yan Valery berpaspor Prancis. Namun, seperti Mohamed Elyounoussi, di dalam tubuh Valery juga mengalir darah Arab Afrika Utara, tepatnya Tunisia, dari pihak ibunya. Ayahnya merupakan warga keturunan Martinique.
Selain Mohamed Elyounoussi dan Yan Valery, Liga Inggris memiliki beberapa pemain muslim yang tetap menjalankan ibadah puasa Ramadan di tengah jadwal liga yang padat. Sebagian pemain bahkan tetap berpuasa pada hari pertandingan.
Load more