tvOnenews.com - Saat ini, sepak bola Eropa telah menerima pemain yang berpuasa di Bulan Ramadhan. Bahkan Liga Premier mengizinkan pemain sepak bola untuk berbuka puasa di tengah pertandingan selama Bulan Ramadhan.
Namun beda halnya dengan satu dekade ke belakang. Sebut saja saat 2009 lalu dimana Jose Mourinho yang saat itu memimpin Real Madrid menyalahkan pemain karena berpuasa.
Saat itu pemain gelandang, Muntari Sulley bermain buruk ketika bermain laga kontra Bari yag berakhir imbang dengan skor 1-1. Mourinho menyebut Sulley bermain buruk karena energinya yang hilang karena berpuasa.
"Muntari punya masalah yang berhubungan dengan Ramadhan, mungkin karena cuaca panas yang tidak bagus untuknya berpuasa," kata Mourinho dilansir dari laman France24.
"Ramadhan datang di saat yang tidak tepat untuk pemain yang bermain sepak bola," kata Mourinho.
Sontak komentar Mourinho saat itu memancing emosi dari berbagai pihak. Sebut saja ketua komunitas Persatuan Muslim Italia, Mohamed Nour Dachan.
Dia menyebut Mourinho lebih baik menahan ucapannya dibandingkan menyalahkan Sulley.
"Saya pikir Mourinho seharusnya bisa bicara lebih sedikit. Banyak pemain yang memiliki agama Kristen, Islam akan memiliki disposisi psikolog yang tenang dan itu akan membantunya," kata Dachan.
Sementara itu pelatih fisik Stefano Tirelli tidak setuju dengan Mourinho dan mengklaim Sulley bisa bermain meski dia tengah berpuasa.
"Tidak semua merespon dengan sama dan mengganti kebiasaan selama Ramadhan tiba. Beberapa atlet berjuang keras dan kehilangan banyak energinya di latihan dan pertandingan," kata Tirelli.
Tirelli tetap memuji Muntari yang tetap profesional tanpa dalam menjalankan agamanya. Menurutnya, tidak hanya Muntari yang juga kesulitan dalam menjalankan ibadah puasa tapi juga pemain muslim lainnya.
Sebut saja striker Siena, Abdelkader Ghezzal yang memilih untuk tidak puasa. Dia mengakui tidak bisa berpuasa dan bermain di waktu yang sama.
"Saya berpuasa ketika saya libur, tapi tidak ketika ada pertandingan atau latihan," kata Ghezzal.
Dia mengakui ingin sekali berpuasa di Bulan Ramadhan. Namun dia harus mengubah kebiasaannya demi alasan kesehatan sejak tahun pertamanya sebagai pemain sepak bola profesional.
"Saya pernah berpuasa ketika di Crotone, tapi setelah dua pekan saya sakit dan harus berhenti," kata Ghezzal.
Tak lama setelah keributan yang dibuatnya sendiri, Mourinho kembali mengamuk dan menyalahkan media karena komentarnya itu.
"Apa yang terjadi pada saya adalah tanggung jawab kalian," kata Mourinho pada wartawan.
"Situasi yang terjadi pada Muntari adalah tanggung jawab kalian. Saya tahu apa yang saya katakan," kata Mourinho.
Mourinho menyebut dia tidak mengkritisi ibadah puasa yang dijalani oleh Sulley. Dia menyebut keputusan Sulley menjalani puasa adalah bukti keteguhannya pada agama Islam.
"Itu berari saya menerima itu. Saya tidak pernah mengatakan Muntari harus melupakan kepercayaannya. Jika seseorang dari komunitas Islam merasa terganggu dengan saya, itu adalah salah kalian," kata Mourinho.
(hfp)
Load more