Dia juga menjanjikan bonus yang lebih menggiurkan setelah maju ke babak 16 besar Piala Asia 2023 kepada para pemain dan ofisial tim.
Bahkan, apabila Indonesia dapat melaju lebih jauh lagi yaitu sampai perempat final.
“Ya kalau 16 besar kan udah ada bonusnya. 8 besar? Ya ada lagi lah. Kan yang enak itu. Jadi jangan bicara bonus dulu, bicara prestasi, Alhamdulillah bonus,” jelasnya.
Di sisi lain, Erick menyebut kekuatan mental menjadi pembeda antara level timnas masa kini dan di masa lalu.
Hal itu tergambar saat timnas Indonesia tetap bermain dengan percaya diri dan tidak panik ketika tertinggal gol penalti cepat dari raksasa Asia, Jepang pada laga penutup Grup D Piala Asia 2023 Qatar di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Rabu (24/1/2024).
Saat itu, Indonesia tetap memainkan strategi yang diusung yaitu memainkan bola dari kaki ke kaki, walaupun pada akhirnya menelan kekalahan 1-3 dari tim yang dihuni Takehiro Tomiyasu dan kawan-kawan tersebut.
“Walaupun kemarin sayang kena penalti di awal, tapi kan mainnya masih terus confidence. Nah itu yang membedakan mental tim nasional hari ini dan masa lalu. Yang sejak dari awal, saya juga bicara dengan teman-teman media bahwa pembenahan mental harus yang utama,” ungkapnya.
Hal ini juga hasil yang berbuah manis dari usahanya yang mengagendakan satu dari beberapa uji coba dalam agenda FIFA Match Day dengan melawan tim kuat level dunia.
Indonesia saat itu menantang sang juara Argentina pada 16 Juni tahun lalu di Stadion GBK dimana pada laga itu Merah Putih takluk dengan skor akhir 0-2 melalui gol Leandro Paredes dan Cristian Romero.
“Kenapa kita bertanding sama Argentina, mental. Dan saya mau semua pemain ya, main sama siapapun ya harus siap gitu, jangan melihat, oh ini kalah tinggi badan, oh ini rankingnya lebih bagus ya. Ya kita harus coba gitu,” tutur dia.(ant/lkf)
Load more