tvOnenews.com - Mantan asisten pelatih Shin Tae-yong di timnas Indonesia senior, Nova Arianto mengungkap kabar mengejutkan soal ada jarak pemain lokal dan pemain keturunan di skuad Timnas Indonesia.
Nova Arianto merupakan mantan pemain Persib Bandung, dan sempat membela Timnas Indonesia sebanyak 12 kali, mencetak satu gol.
Aktif membela tim Garuda pada tahun 2008 hingga 2010, Nova saat itu mengenakan nomor punggung 30 sama seperti nomor punggung dari Elkan Baggott di Timnas U-19.
Nova Arianto dan Shin Tae-yong. (Instagram - Shin Tae-yong)
Setelah memutuskan pensiun pada tahun 2015, Nova kemudian menimba ilmu sebagai pelatih hingga kini menjadi asisten Shin Tae-yong selama empat tahun.
Terbaru, PSSI secara resmi menunjuk Nova Arianto sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-16 menggantikan Indra Sjafri yang akan lebih fokus ke tim U-20.
Timnas Indonesia U-16 asuhan Nova Arianto akan dipersiapkan untuk menghadapi Piala AFF U-16 dan kualifikasi Piala Asia U-17.
Nova Arianto soal hubungan pemain lokal dan pemain keturunan di skuad Timnas Indonesia
Nova mengatakan langkah jangka pendek yang dituju untuk memperbaiki prestasi adalah dengan program naturalisasi.
Tetapi untuk jangka panjang adalah untuk menyiapkan pemain muda kita, baik secara mental, fisik, skill semuanya. Agar mereka siap nantinya kedepannya menjadi tulang punggung tim nasional.
"Kita harus sama-sama mempersiapkannya dari sekarang, bukan hanya kita melatih teknik aja, tapi bagaimana mental-mental pemain itu bisa lebih siap lagi nanti sampai di level senior," ucapnya dilansir Youtube Si Paling Timnas.
Karena hingga kini, banyak pemain timnas U-16, U-19 pemainnya sangat dewasa dan sangat bagus.
Berdasarkan pengamatan Nova, ketika pemain muda itu masuk di level timnas senior itu hilang semua, karena secara mental membuat mereka tidak bisa sampai di level senior.
"Itu yang menjadi concern kita sih untuk memperbaiki di pembinaan usia dininya, kalau di kompetisi, kita harapkan kompetisi kita bisa lebih baik," tuturnya.
Kemudian, host acara tersebut bertanya kepada Nova Arianto menyoal isu ada jarak antara pemain lokal dan pemain keturunan di timnas Indonesia.
"Benar atau gak sih Coach, ada kotak-kotak (pemisah jarak) di timnas kita?" tanya Host.
Ivar Jenner, Justin Hubner dan Rafael Struick. (Instagram/ @ivarjnr)
Skuad timnas Indonesia di Piala Asia 2023, banyak dihuni oleh pemain keturunan, di antaranya Elkan Baggott, Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama.
Merespons pertanyaan tersebut, Nova Arianto pun tak menampik soal adanya jarak dari pemain lokal dan pemain keturunan.
"Kalau di awal itu memang ada (jarak), karena mungkin proses adaptasi mereka dengan pemain keturunan," ujar Nova.
"Kita tahu orang Indonesia kan pemalu, pertama,'kalau gua duduk di sana ngobrol bahasa Inggris, gua gak bisa bahasa inggris," tambahnya.
Hingga akhirnya terbentuk grup sendiri di antara mereka.
Bahkan, ada pemain keturunan yang belum mengenal rekan setimya sendiri dan tim pelatih.
Seperti halnya Shayne Pattynama, yang mengira Nova Arianto adalah orang Korea Selatan.
"Kalau dilihat dari situ kan sebenarnya, wah ini belum jadi satu nih," ucapnya.
Kemudian, Nova Arianto juga coba mengetes Justin Hubner untuk menebak nama pemain lokal di skuad Timnas Indonesia. Sayangmya, kapten tim muda Wolverhampton itu tak dapat menjawabnya.
"Si Justin pernah saya tanya,"Justin ini namanya siapa? (nunjuk ke kiper Timnas Indonesia, Syahrul)". Ternyata dia gak tahu. Nah bagaimana dia bisa menjadikan chemistry menjadi satu jika tak tahu masing-masing nama pemain," tambahnya.
Tetapi hal itu sudah berubah ketika TC yang digelar Timnas Indonesia di Turki.
Saat itu, dari Nova sendiri dan tim kepelatih mencari cara untuk mempererat chemistry dari di antara pemain lokal dan naturalisasi.
"Kita dari Coaching staff mengambil apa sih sebenarnya yang bisa membuat mereka bisa menjadi satu, akhirnya kita buat peraturan," paparnya.
Peraturannya adalah dengan menempelkan nama di meja makan, jadi para pemain duduk secara acak dengan saling berdekatan pemain lokal dan pemain keturunan.
"Kita kasih nama di meja makan, di situ ada Jordi Amat, sebelahnya ada Ridho, sebelahnya ada Shayne, sebelahnya ada Asnawi Mangkualam, jadi satu meja ada dua orang pemain lokal, dan ada juga pemain indo, semuanya menjadi satu dan itu yang menjadi tim mulai berubah," tuturnya.
"Biar mereka komunikasi, itu yang kita coba biar komunikasi mereka bisa lebih lancar, dan bersyukurnya mereka bisa lebih menyatu sih sekarang," ucapnya.
Timnas Indonesia saat TC di Turki. (source: X/Marc Klok)
Di mana hal itu juga memiliki efek yang positif ke permainan di lapangan.
"Kita coba buat agar, mohon (maaf) pemain naturalisasi dengan pemain asli Indonesia bisa satu, dan bersyukur selama Piala Asia (bisa)," imbuhnya.
Sebagai informasi, tim Garuda selanjutnya bakal mengikuti Piala Asia U-23, sebagian besar dari skuad merah putih itu telah bermain di timnas senior Piala Asia 2023.
Gelaran Piala Asia U-23 Qatar akan berlangsung pada 15 April - 3 Mei 2024 mendatang. (fan/ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more