Menurut Tommy Desky, memang ada perbedaan mendasar dari pola pertandingan di Liga Jepang, Eropa, dan Indonesia.
Dengan level pertandingan yang lebih tinggi, terkadang pemain di Liga Jepang dituntut untuk memiliki fisik serta kemampuan di atas rata-rata.
Tommy Desky juga menyebut bahwa pelatih di Liga Jepang akan melihat pada performa individu saat memilih pemain yang akan dimainkan dalam sebuah pertandingan.
Sehingga yang punya performa baik tentu akan diberikan menit bermain lebih banyak.
"Artinya, ada pandangan yang dimiliki oleh pelatih ataupun pihak-pihak terkait yang ada di Liga Jepang, kalau misal pemain Indonesia contohnya Pratama Arhan, belum bisa secara sustainable untuk menyaingi performa yang dimiliki pemain lokal Jepang atau pemain asing yang direkrut oleh klubnya Pratama Arhan sebelumnya," ungkap Tommy Desky.
Menurut Tommy Desky, jika dibandingkan dengan Pratama Arhan tentu Justin Hubner punya keunggulan karena pernah bermain di Liga Inggris yang kurang lebih mirip-mirip dengan Liga Jepang dari segi disiplin permainan.
Oleh sebab itulah Justin Hubner bisa mendapatkan perlakuan yang beda dari pelatih dibanding Pratama Arhan walau sama-sama main di Liga Jepang.
Load more