tvOnenews.com - Justin Hubner telah melakukan debut atau pertandingan perdananya di Liga Jepang bersama Cerezo Osaka.
Ini adalah kali pertama Justin Hubner mencicipi atmosfer Liga Jepang setelah kepindahannya dari Wolves dengan status pinjaman selama satu musim sejak 12 Maret 2024.
Namun bukan Justin Hubner satu-satunya pemain Timnas Indonesia yang bermain di Liga Jepang.
Si jagonya lemparan jauh, Pratama Arhan sudah pernah mencicipi kerasnya Liga Jepang kala bermain untuk Tokyo Verdy.
Pratama Arhan saat itu dikontrak selama dua musim oleh klub asal Jepang tersebut.
Lantas apakah ada perbedaan perlakuan pelatih di Liga Jepang kala menangani Pratama Arhan dengan Justin Hubner?
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Tommy Desky, sang pengamat sepak bola tersebut memberikan hasil pengamatannya terkait perbedaan antara Pratama Arhan dan Justin Hubner di Liga Jepang.
Sebagaimana diketahui, Pratam Arhan walaupun bermain dua musim di Liga Jepang, tetapi menit bermainnya kala itu sangat minim.
Bahkan dengan dua musim, Pratama Arhan hanya tampil sebanyak dua kali dengan total 66 menit bermain.
Tommy Desky pun menyebutkan bahwa pemain asal Indonesia yang bermain di Liga Jepang kerap tidak mendapatkan banyak menit bermain.
"Kalau kita bicara level pemain Timnas Indonesia ketika berkarir di sepak bola Jepang atau Liga Jepang tidak begitu banyak menit bermain," ujar Tommy Desky.
"Yang teranyar contohnya Pratama Arhan, bayangkan sangat sedikit," lanjutnya.
Menurut Tommy Desky, memang ada perbedaan mendasar dari pola pertandingan di Liga Jepang, Eropa, dan Indonesia.
Dengan level pertandingan yang lebih tinggi, terkadang pemain di Liga Jepang dituntut untuk memiliki fisik serta kemampuan di atas rata-rata.
Tommy Desky juga menyebut bahwa pelatih di Liga Jepang akan melihat pada performa individu saat memilih pemain yang akan dimainkan dalam sebuah pertandingan.
Sehingga yang punya performa baik tentu akan diberikan menit bermain lebih banyak.
"Artinya, ada pandangan yang dimiliki oleh pelatih ataupun pihak-pihak terkait yang ada di Liga Jepang, kalau misal pemain Indonesia contohnya Pratama Arhan, belum bisa secara sustainable untuk menyaingi performa yang dimiliki pemain lokal Jepang atau pemain asing yang direkrut oleh klubnya Pratama Arhan sebelumnya," ungkap Tommy Desky.
Menurut Tommy Desky, jika dibandingkan dengan Pratama Arhan tentu Justin Hubner punya keunggulan karena pernah bermain di Liga Inggris yang kurang lebih mirip-mirip dengan Liga Jepang dari segi disiplin permainan.
Oleh sebab itulah Justin Hubner bisa mendapatkan perlakuan yang beda dari pelatih dibanding Pratama Arhan walau sama-sama main di Liga Jepang.
"Semoga Justin Hubner memberikan permainan yang prima cepat dan padu terhadap apa yang dituangkan pelatih Cerezo Osaka," kata Tommy Desky.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
Load more